Titik terakhir dan yang paling menarik dari kunjungan ini adalah Bandara VVIP IKN. Bandara ini, memiliki panjang landasan (runway) 3 km, taxiway 0,29 km, dan apron 0,47 km, dengan nilai kontrak Rp 4,2 triliun, dilaporkan sedang dalam proses usulan untuk menjadi bandara umum.
Jika usulan ini disetujui, Bandara VVIP IKN tidak hanya akan melayani kepentingan kenegaraan, tetapi juga membuka akses bagi penerbangan komersial, menjadikannya gerbang udara baru yang penting bagi Kalimantan Timur dan seluruh Indonesia.
Baca juga: Polemik IKN Memanas: NasDem Desak Moratorium, Istana Tegas Lanjut
Gubernur Rudy Mas'ud tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. "Kami sangat bersyukur karena hanya Kaltim yang akan memiliki tiga bandara besar dalam satu provinsi di Indonesia. Bandara SAMS di Balikpapan, Bandara APT Pranoto di Samarinda, dan Bandara IKN," tegasnya.
Kehadiran tiga bandara besar ini tentu akan semakin memperkuat konektivitas dan potensi ekonomi Kalimantan Timur.
Usai peninjauan, Gubernur Rudy Mas'ud dan Komisi V DPR RI melanjutkan diskusi intensif di Gedung VVIP Bandara IKN, membahas langkah-langkah selanjutnya untuk mempercepat dan menyempurnakan pembangunan ibu kota baru ini.
Kunjungan ini menegaskan bahwa pembangunan IKN bukan sekadar janji, tetapi progres nyata yang terus diawasi dan didukung penuh.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini