TEL AVIV, KOMPAS.com - Juru bicara utama militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dikabarkan akan mengundurkan diri dalam beberapa minggu mendatang.
Militer Israel mengumumkan keputusan itu pada Jumat (7/3/2025), dengan menyebut bahwa Hagari adalah mantan anggota pasukan komando yang menjalankan tugasnya secara profesional dan penuh dedikasi selama perang Israel-Hamas.
Nama Hagari mulai dikenal luas setelah perang Gaza pecah pada Oktober 2023. Hampir setiap hari, ia tampil di hadapan media dan publik untuk memberikan informasi terkait perkembangan situasi.
Baca juga: Hamas Tolak Perpanjang Gencatan Senjata, Israel Blokir Bantuan ke Gaza
Dikutip dari AFP, pengunduran diri Hagari terjadi hanya beberapa hari setelah kepala militer yang baru, Letnan Jenderal Eyal Zamir, dilantik. Keputusan tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Zamir.
Menurut pernyataan resmi militer, Hagari yang kini berusia 49 tahun akan mundur dalam beberapa minggu mendatang. Namun, tanggal pastinya belum diumumkan.
Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada 9 Oktober 2023—dua hari setelah serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang di Gaza—Hagari sempat mengatakan, "Ini adalah hari-hari yang sulit bagi semua orang."
"Satu hal yang harus diingat: kita akan menang," tegasnya.
Sejak saat itu, ia kerap tampil di media, memberikan konferensi pers, serta mendampingi pasukan di Jalur Gaza.
Baca juga: Gencatan Senjata Gaza Belum Pasti Lanjut, Israel-Hamas ke Posisi Perang Lagi
Pada bulan-bulan awal konflik, strategi komunikasi Hagari membuatnya dipercaya oleh publik Israel sebagai sumber informasi perang yang paling dapat diandalkan.
Ia kerap menyajikan peta, citra satelit, rekaman audio, serta video yang menggambarkan situasi perang.
Salah satu argumen yang ia sampaikan adalah bahwa kelompok Hamas menggunakan rumah sakit sebagai pusat komando.
Namun, klaim tersebut dibantah keras oleh Hamas.
Sebelum menjabat sebagai juru bicara utama militer Israel, Hagari memimpin unit pasukan khusus angkatan laut elite Shayetet 13, yang dikenal dengan operasi kontraterorisme dan sabotase.
Baca juga: Israel Siapkan Rencana Neraka di Gaza untuk Menekan Hamas dan Bersiap Perang
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang