Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program "SABUK", FKS Foundation Bangun Akses Air Bersih Berkelanjutan di Sragen

Kompas.com - 13/05/2025, 15:43 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Air bersih merupakan kebutuhan dasar sekaligus hak asasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Menurut laporan World Bank terkait Sustainable Development Goals (SDG) dan akses air bersih, Indonesia pada tahun 2023 telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam meningkatkan akses air minum layak.

Sekitar 90 persen penduduk Indonesia memiliki akses ke sumber air minum yang aman dan layak. Bahkan merujuk data BPS tahun 2024, sekitar 92,64 persen rumah tangga di Indonesia telah memiliki akses terhadap sumber air minum layak.

Namun, tantangan masih ada terutama di daerah pedesaan dan wilayah terpencil, di mana infrastruktur air bersih belum merata dan kualitas air masih menjadi masalah.

 

Namun, kenyataannya masih banyak masyarakat di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan seperti Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, yang menghadapi kesulitan dalam mengakses air minum yang layak dan aman.

Ketimpangan akses ini menjadi tantangan serius yang memerlukan solusi berkelanjutan dan kolaboratif.

Menjawab kebutuhan tersebut, FKS Foundation meluncurkan program Sarana Air Bersih untuk Komunal (Sabuk), sebuah inisiatif strategis yang tidak hanya membangun infrastruktur sumur komunal, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat agar mampu mengelola sumber daya air secara mandiri.

Melalui kerja sama lintas sektor dan pelibatan aktif komunitas, program Sabuk berupaya mengalirkan harapan baru bagi lebih dari 800 keluarga di lima desa di Sragen, sekaligus menjadi contoh nyata upaya menjaga keberlanjutan sumber daya air di Indonesia.

Program ini menjadi jawaban atas kebutuhan mendesak masyarakat di empat desa di Kecamatan Masaran, yaitu Gandu, Sepat, Tekikrejo, Jatirejo dan Selorejo.

Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah ini sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga.

Suparlan, salah satu kepala dukuh di desa Sepat mengisahkan, tantangan air bersih sangat terasa terutama pada saat musim kemarau berkepanjangan.

Baca juga: Percepat Pemerataan Akses Air Bersih di Jakarta, PAM JAYA Hadirkan IPA Terbesar Se-ASEAN

 

Tidak saja kesulitan pada akses air bersih untuk kebutuhan rumah tangga, namun juga untuk pengairan pertanian yang sebagian besar warganya adalah petani dan buruh tani yang menggantungkan hidup pada sawah tadah hujan.

Peresmian program Sarana Air Bersih Komunal (Sabuk) dari FKS Foundation bekerja sama dengan Kodam IV Diponegoro di Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah (11/5/2025).DOK. FKS FOUNDATION Peresmian program Sarana Air Bersih Komunal (Sabuk) dari FKS Foundation bekerja sama dengan Kodam IV Diponegoro di Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah (11/5/2025).

Mesin pompa air yang terpasang di empat titik ini rata-rata terpasang untuk mampu memompa air dengan kedalaman 100-110 meter dengan kemampuan mengaliri 5 meter kubik setiap jamnya. 

Setiap sumur dilengkapi jaringan pipa utama yang menghubungkan titik-titik strategis untuk memastikan distribusi air yang merata.

Dalam peresmian program Sabuk di Kecamatan Masaran (11/5/2025), Chief Operating Officer (COO) FKS Food Sejahtera Subagjo Wirjantoro menyampaikan, program ini menjadi bukti nyata komitmen FKS terhadap keberlanjutan dan tanggungjawab perusahaan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
LSM/Figur
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
LSM/Figur
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
Pemerintah
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
LSM/Figur
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
Pemerintah
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Swasta
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
LSM/Figur
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Pemerintah
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Swasta
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
LSM/Figur
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
LSM/Figur
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Swasta
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Swasta
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Pemerintah
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau