Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Ubah Laguna Pesisir Jadi Lebih Asin, Restorasi Jadi Solusi

Kompas.com - 15/05/2025, 19:02 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com- Aktivitas manusia dan perubahan iklim secara bersamaan menyebabkan laguna-laguna pesisir menjadi lebih asin.

Peningkatan salinitas ini kemudian mengubah kehidupan mikroba yang ada di dalamnya serta peran ekologis laguna tersebut dalam ekosistemnya.

Kesimpulan ini didapatkan berdasarkan pada penelitian terbaru dari Universitas Adelaide yang dipublikasikan dalam jurnal Earth-Science Reviews.

Sebagai informasi, laguna pesisir adalah sebuah danau dangkal di dekat laut, dengan sebidang tanah atau pasir yang memisahkannya sebagian besar dari lautan.

Laguna pesisir merupakan ekosistem penting yang menyediakan habitat dan layanan ekosistem, termasuk penyerapan karbon, daur ulang nutrisi, dan mendukung perikanan.

"Dalam kondisi normal, laguna berfungsi sebagai tempat pembibitan ikan dan krustasea, tempat makan yang penting secara internasional bagi burung yang bermigrasi, dan melindungi pantai dari gelombang badai," kata Dr. Chris Keneally, peneliti dari Universitas Adelaide, dikutip dari Phys, Kamis (15/5/2025).

Baca juga: Dampak Nyata Perubahan Iklim dalam Kehidupan Sehari-hari

"Komposisi mikroba merekalah yang membuat hal ini terjadi, mendaur ulang nutrisi dan mendorong produktivitas tinggi ini, yang memungkinkan beragam tumbuhan dan hewan tumbuh subur," terang Keneally.

Namun musim panas yang panas dan kering yang kita alami dapat sepenuhnya mengubah habitat penting tersebut menjadi lebih asin dan dipenuhi alga, menyebabkan mikroba menjadi kurang beragam dan mikroba yang toleran terhadap garam menjadi lebih dominan.

Akibatnya, proses-proses kunci dalam ekosistem, seperti nitrifikasi, denitrifikasi, dan siklus karbon, menjadi terganggu, yang pada akhirnya mengubah kemampuan laguna dalam menahan nutrisi, mengurai materi organik, dan bahkan meningkatkan emisi gas rumah kaca.

Kecenderungan peningkatan kadar garam yang ekstrem atau hipersalinitas di laguna-laguna pesisir merupakan fenomena global.

Kondisi tersebut paling sering terjadi di laguna pesisir yang terletak di wilayah kering (arid) dan semi-kering, seperti yang ditemukan di Australia, kawasan Mediterania, dan Teluk Persia.

Bahkan, fenomena hipersalinitas ini mengalami percepatan di Australia selama 40 tahun terakhir.

Peningkatan kadar garam di laguna pesisir dapat disebabkan kombinasi faktor-faktor alami yang diperparah oleh perubahan iklim seperti suhu tinggi, peningkatan penguapan, penurunan curah hujan, dan kenaikan permukaan laut.

Selain itu juga disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia seperti pengalihan air di hulu, urbanisasi dan pembangunan, serta penipisan air tanah.

Dr. Keneally mengatakan kita dapat mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia dan perubahan iklim terhadap laguna pesisir dengan melakukan upaya restorasi aliran air alami.

Baca juga: Curhat Petani Gayo, Produksi Kopi Turun akibat Perubahan Iklim

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
LSM/Figur
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
LSM/Figur
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
Pemerintah
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
LSM/Figur
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
Pemerintah
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Swasta
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
LSM/Figur
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Pemerintah
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Swasta
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
LSM/Figur
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
LSM/Figur
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Swasta
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Swasta
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Pemerintah
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau