Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Disabilitas Baru 0,53 Persen, Silang.id Minta Industri Inklusif

Kompas.com - 24/05/2025, 15:12 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Co-Founder Silang.id, Bagja Prawira, mendorong dunia usaha agar lebih inklusif bagi penyandang disabilitas, khususnya teman tuli.

Menurutnya, meskipun inklusivitas kerja telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, implementasinya di sektor swasta dan BUMN masih belum ideal. 

UU tersebut menetapkan kewajiban mempekerjakan penyandang disabilitas minimal 1 persen untuk perusahaan swasta dan 2 persen untuk BUMN.

Namun, menurut riset Silang.id, pada 2022 hanya 0,53 persen dari total pekerja di Indonesia yang merupakan penyandang disabilitas.

“Angka ini bahkan kurang dari 1 persen, yang artinya seluruh pekerja yang ada di Indonesia saat ini tidak sampai satu persennya penyandang disabilitas,” ujar Bagja.

Mayoritas dari mereka bekerja di sektor informal seperti pertanian, yang cenderung memiliki risiko tinggi dan upah rendah.

Selain tantangan pendidikan, masih sedikit perusahaan yang benar-benar mematuhi regulasi tersebut.

Baca juga: Indonesia Berkomitmen Bangun Tata Kelola AI Inklusif

Dalam acara NguliK (Nguobrol Asik) Sustainability yang digelar Indonesian Society of Sustainability Professional (IS2P) pada Sabtu (24/5/2025), Bagja juga mengungkapkan bahwa hambatan struktural di tempat kerja—seperti minimnya juru bahasa isyarat, tidak adanya takarir, serta budaya kerja yang belum ramah visual—ikut mempersempit peluang kerja bagi teman Tuli.

Bagja mengatakan, dirinya mendirikan Silang.id sebagai solusi dari komunitas tuli untuk mendorong praktik ketenagakerjaan yang lebih ramah dan adil.

Startup itu fokus pada keberlanjutan sosial dengan membuka akses kerja yang inklusif bagi penyandang disabilitas.

Dalam praktiknya, Silang.id menjalin kemitraan dengan perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap isu ini, seperti Tuku, yang telah merekrut pekerja Tuli dengan dukungan Silang.id.

“Silang.id memfasilitasi jurusan bahasa isyarat dan memberikan pengarahan untuk sistem rekrutmen teman-teman Tuli,” jelas Bagja.

Silang.id juga menyesuaikan proses rekrutmen dengan pendekatan yang lebih inklusif, mengganti psikotes dengan diskusi santai dan observasi latar belakang kandidat. Selain itu, mereka memberikan pelatihan kepada karyawan mitra agar tercipta lingkungan kerja yang komunikatif dan suportif.

“Menurut saya, inklusivitas di tempat kerja hanya bisa dicapai jika semua pihak terlibat aktif dan saling berkomunikasi. Untuk teman tuli, ini berarti tersedianya juru bahasa isyarat sebagai penghubung yang penting dalam proses kerja,” ujar Bagja.

Dengan pendekatan tersebut, Silang.id mendorong dunia usaha untuk membangun ekosistem kerja yang lebih adil, berkelanjutan, dan inklusif bagi penyandang disabilitas.

Baca juga: Mentari dan Pemprov NTT Rilis RUED Inklusif, Langkah Nyata Transisi Energi Bersih

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
Ambil Untung Tanpa Merugikan, Cara Masyarakat Adat Raja Ampat Hidup Tanpa Tambang
LSM/Figur
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
Agar AI Tak Lagi Bias, UN Women Serukan Teknologi yang Ramah Gender
LSM/Figur
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
ASEAN Butuh 100 Miliar Dollar AS untuk Transmisi Energi Terbarukan
Pemerintah
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
Terurai dalam Sejam, Inovasi Plastik dari Jepang Bawa Harapan di Tengah Kebuntuan
LSM/Figur
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
BRIN-PT GIGATECH Luncurkan Inovasi Motor Tempel Listrik
Pemerintah
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Demi AI, Meta Kontrak Pakai Nuklir dari Pembangkit yang Nyaris Tutup
Swasta
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
Laut Kita Kian Menggelap, Keseimbangan Ekosistemnya Terganggu
LSM/Figur
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Kemenaker Dorong Green Skills lewat Employment of the Future
Pemerintah
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Selamatkan Raja Ampat, Penghentian Tambang Sementara Tak Cukup
Swasta
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
Raja Ampat, Jejak Kerusakan Hutan, dan Harapannya
LSM/Figur
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
Studi: Polusi Suara Manusia Ancam Kesejahteraan Fauna di Antartika
LSM/Figur
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Investasi Energi Dunia Melonjak ke Rekor 3,3 Triliun Dollar AS pada 2025
Swasta
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Laporan PBB: Kembangkan AI, Raksasa Teknologi Picu Lonjakan Emisi 150 Persen
Swasta
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Eropa Batasi Penangkapan Ikan Berlebihan dari Negara Dunia Ketiga
Pemerintah
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Masih Ada yang Bandel, Menteri LH Desak Semua Produsen Patuhi Larangan AMDK di Bawah 1 Liter di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau