Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri LH Rindukan Langit Biru Jakarta Seperti saat Covid-19

Kompas.com - 18/09/2025, 15:27 WIB
Manda Firmansyah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq merindukan langit biru di Jakarta, yang pernah terjadi saat pembatasan aktivitas sosial akibat maraknya penularan Covid-19.

Menurut Hanif, hanya momentum pandemi Covid-19 yang dapat 'membersihkan' polusi udara Jakarta.

"Hampir setiap hari kita bisa melihat langit biru di Jakarta waktu itu, hari ini dan seterusnya mungkin kita tidak akan pernah melihat lagi langit biru di Jakarta," ujar Hanif dalam sebuah acara di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Baca juga: PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024

Sumber utama polusi udara di Jakarta berasal dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Kondisi ini diperparah dengan sebagian besar BBM di Indonesia berkualitas buruk, yang memiliki kandungan sulfur tinggi. Imbasnya, langit biru kemungkinan tidak akan pernah lagi tampak di Jakarta.

"Karena BBM yang menjadi kontributor terbesar kualitas udara tidak sehat di Jakarta belum diturunkan kapasitas tingkat sulfurnya sesuai persyaratan WHO atau Badan Kesehatan Dunia, sehingga hari ini maklum saja, kita kita mungkin hampir tidak pernah melihat langit biru di Jakarta," tutur Hanif.

Ia menganggap perlu adanya upaya untuk mengembalikan langit biru di Jakarta. Apalagi, Jakarta merupakan kota yang dihuni banyak orang.

"Perlu juga digagas kembalikan langit biru kita dong. Masak enggak bisa sih? Kita yang orang pintar, kita di Indonesia ini ada di Jakarta. Ada di Jabodetabek. Di sini, semuanya ada, menterinya di sini, presidennya di sini, direkturnya di sini, yang pintar-pintar di sini," ucapnya.

Sebelumnya, Hanif mengatakan, sebesar 90 persen BBM di Indonesia mengandung sulfur di atas 1.500 parts per million (ppm) atau jauh di atas standar kualitas emisi kendaraan di Eropa yang hanya mengizinkan maksimal 50 ppm.

Baca juga: Studi: Paparan Polusi Udara Picu Demensia

Ia pesimistis kualitas udara di Jakarta bisa membaik. Apalagi, perbaikan kualitas udara di Jakarta membutuhkan upaya yang hampir mustahil untuk dilaksanakan, mengingat berkaitan dengan penggunaan BBM.

"Udara yang tidak sehat di Jakarta, sudahlah, kita renungkan saja. Melaksanakannya hampir-hampir tidak mungkin kita memperbaiki kualitas udara sehat di Jakarta, kecuali kita mampu berkeringat, kita siap berkeringat untuk itu," ujar Hanif di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Gunung Ditutup karena Sampah: Cermin Buram Wisata Alam Kita
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau