Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024

Kompas.com - 06/09/2025, 17:28 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Laporan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengungkapkan kebakaran hutan yang terjadi lebih sering akibat perubahan iklim memberikan kontribusi signifikan terhadap polusi udara tahun lalu.

Laporan WMO 2024 juga menunjuk pada daerah-daerah dengan tingkat polusi tinggi akibat kebakaran hebat, termasuk cekungan Amazon, Kanada, Siberia, dan Afrika tengah.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pula bahwa polusi udara di lingkungan terbuka tersebut menyebabkan 4,5 juta kematian dini setiap tahunnya.

Seiring dengan pemanasan global yang sebagian besar didorong oleh emisi bahan bakar fosil mengubah pola cuaca, kebakaran hutan menjadi lebih sering dan meluas di seluruh dunia.

Hal ini menambah polusi partikel di udara yang juga dihasilkan dari pembakaran batu bara, minyak, gas, dan kayu, serta dari transportasi dan pertanian.

Baca juga: KLH: Sumatera dan Kalimantan Masih Berisiko Tinggi Alami Karhutla

"Kebakaran hutan adalah penyumbang besar polusi partikel dan masalah ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan menghangatnya iklim, menimbulkan risiko yang semakin besar bagi infrastruktur, ekosistem, dan kesehatan manusia," tulis WMO dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/9/2025).

"Perubahan iklim dan kualitas udara tidak dapat diatasi secara terpisah. Keduanya harus ditangani bersamaan untuk melindungi planet kita, komunitas kita, dan perekonomian kita," tambah Wakil Sekretaris Jenderal WMO Ko Barrett.

Laporan WMO memang mencakup data tahun 2024, tetapi WMO juga menyatakan bahwa kebakaran hutan yang ekstrem di Eropa selatan tahun ini telah menambah polusi di seluruh benua.

Kendati demikian, ada perkembangan positif, di mana polusi partikel di China Timur menunjukkan penurunan berkat langkah-langkah mitigasi yang diterapkan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau