Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya

Kompas.com - 08/09/2025, 12:45 WIB
Manda Firmansyah,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepanjang 2024, air sungai di Jakarta dominan cemar berat. Pencemaran itu juga bersifat sistemik.    

Laporan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menunjukkan, pencemaran meluas di berbagai daerah aliran sungai (DAS), mulai dari Ciliwung, Sunter, Angke, Cakung, hingga Pesanggrahan.

Kajian terbaru Lembaga Teknologi (LEMTEK) Universitas Indonesia (UI) mencatat, terdapat 11.499 sumber pencemar titik dan 7.196 sumber pencemar non titik di sungai Ciliwung, Cipinang, Sunter, Cideng, dan Grogol.

Dari 11.499 sumber pencemar titik tersebut, sebanyak 4.130 berasal dari pertokoan, disusul restoran dengan 3.555 titik.

Sumber lainnya terdiri dari 618 bengkel/pergudangan, 312 hotel, 436 industri kecil, 88 pasar tradisional, 7 pasar modern, 769 fasilitas pendidikan, 1.053 perkantoran, 161 kawasan pariwisata, 174 peternakan/RPH, serta 189 rumah sakit.

Sementara itu, 7.196 sumber pencemar non titik terbanyak berasal dari permukiman teratur (2.836 titik), permukiman tidak teratur (2.251 titik), area perkantoran (1.754 titik), dan permukiman kumuh (345 titik).

“Sisa kegiatan kita sehari-hari itu sebenarnya dapat mencemari lingkungan kita, entah itu ke badan air, ke sungai, ataupun ke air tanah kalau seandainya tidak dikelola dengan baik,” ujar peneliti LEMTEK UI, Nopa Maulidiany, dalam webinar minggu lalu.

Baca juga: Terbukti Cemari Sungai Ciliwung, 4 Hotel di Bogor Disegel

Sebagian besar limbah domestik berupa blackwater (buang air besar/kecil) sudah terolah melalui tangki septik atau instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Namun, limbah domestik dari aktivitas mencuci piring, baju, hingga kendaraan, masih banyak yang langsung mengalir ke sungai tanpa pengolahan. Begitu pula limbah dari industri UMKM, pasar tradisional, dan peternakan/RPH.

Salah satu parameter yang paling konsisten melebihi baku mutu air adalah total coliform. Bakteri ini ditemukan di seluruh sungai Jakarta, terutama berdekatan dengan permukiman dan pasar.

“Sumbernya entah itu dari pengelolaan septik tanknya yang langsung masuk ke sungai, septik tanknya bocor, atau orang melakukan BAB secara langsung ke sungai,” kata Nopa.

Selain coliform, kadar Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) di beberapa sungai seperti Ciliwung dan Cipinang juga sangat tinggi, mencapai ribuan mg/L.

Di kawasan permukiman kumuh dan tidak teratur, pencemar lain seperti deterjen dan amoniak juga ditemukan dalam kadar tinggi. Amoniak banyak ditemukan di area peternakan dan laundry, sedangkan deterjen dominan berasal dari aktivitas rumah tangga dan laundry.

Langkah konkret dibutuhkan sehingga masalah pencemaran itu bisa teratasi. Karena bersifat sistemik, perlu strategi sistemik pula untuk menyelesaikannya. 

Baca juga: Limbah Usaha Kuliner Jadi PR Atasi Pencemaran Sungai Ciliwung

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Industri Semen Tekan Emisi 21 Persen, Bidik Semen Hijau Nol Karbon 2050
Swasta
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Inquirer ESG Edge Awards 2025: Apresiasi Perusahaan hingga UMKM yang Bawa Dampak Nyata
Swasta
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
Tangkap dan Simpan Emisi CO2 di Bawah Tanah? Riset Ungkap Cuma Bisa Dilakukan 200 Tahun
LSM/Figur
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Serangga Menghilang Cepat, Bahkan di Ekosistem Alami yang Tak Tersentuh
Pemerintah
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Masa Depan Pedesaan Lebih Terjamin Berkat Hutan dan Kearifan Lokal
Pemerintah
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pencemaran Sungai Jakarta, UMKM Diminta Segera Urus NIB dan SPPL
Pemerintah
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
Hari Kelebihan Sampah Plastik 2025: Dunia Gagal Kelola Sepertiga Produksi
LSM/Figur
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Anggaran Naik, KLH Bakal Fokus Atasi Sampah dan Iklim
Pemerintah
Sungai Jakarta 'Cemar Berat', Limbah Domestik Sumber Utamanya
Sungai Jakarta "Cemar Berat", Limbah Domestik Sumber Utamanya
LSM/Figur
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
TNUK Tegaskan, JRSCA Bukan Habitat Buatan bagi Badak Jawa
Pemerintah
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
Peta Kawasan HCV Dibuat, Atasi Masalah Fragmentasi Habitat Satwa
LSM/Figur
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
KLH Dapat Anggaran Rp 1,3 T untuk Belanja Pegawai hingga Pengelolaan Sampah
Pemerintah
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
Peneliti: Penghitungan Karbon Secara Mandiri oleh Perusahaan Tak Akurat
LSM/Figur
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
PBB: Karhutla akibat Perubahan Iklim Sumbang Polusi Udara pada 2024
Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah yang Bakal Dilanda Hujan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau