Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Lansia di Indonesia Naik, Kebutuhan Popok Dewasa Bertambah

Kompas.com - 08/06/2025, 08:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Populasi lanjut usia (lansia) di Indonesia bertambah sejak tahun 2020 sehingga kebutuhan akan popok dewasa meningkat, menurut Senior Brand Manager Parenty, Agung Husain M.

Hal ini karena sebagian besar lansia mengalami inkontinensia urine yakni kondisi keluarnya urin secara tidak diinginkan, alias mengompol.

Baca juga:

“Jadi lansia di Indonesia taraf hidupnya meningkat dari tahun ke tahun. Usia 45 tahun ke atas di Indonesia, dari tahun ke tahun itu, bertumbuh. Pertumbuhannya lumayan baik, sebesar tiga persen,” kata Agung di Jakarta beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, sekitar 60 persen lansia di Indonesia mengalami inkontinensia urine. Dari pesentase tersebut, sebagian besar adalah perempuan.

Baca juga: Jangan Permalukan Lansia yang Mengompol, Dokter Jelaskan Dampaknya bagi Kesehatan Mental

Adapun salah satu faktor yang membuat perempuan lebih banyak mengalami inkontinensia urine adalah mengandung dan melahirkan.

Sebab, dua hal tersebut dapat membuat otot-otot panggul perempuan menjadi semakin lemah.

“Jadi, pertumbuhan usia senior membaik. Bahkan, nanti ada masa ketika pertumbuhan senior versus bayi akan sejalan,” ujar Agung.

Populasi lansia di Indonesia bakal mendominasi?

, Senior Brand Manager Parenty Agung Husain M. (tengah) dan dr. Ika Fitriana, SpPD-KGer (kanan) dalam peluncuran Parenty Pants Ekstra Serap di Jakarta, Selasa (27/5/2025).kompas.com / Nabilla Ramadhian , Senior Brand Manager Parenty Agung Husain M. (tengah) dan dr. Ika Fitriana, SpPD-KGer (kanan) dalam peluncuran Parenty Pants Ekstra Serap di Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Agung menuturkan, saat ini populasi bayi di Indonesia masih lebih banyak dibandingkan dengan populasi lansia.

Kendati demikian, jika menilik grafik populasi lansia yang semakin meningkat, ada kemungkinan jumlahnya bakal seimbang.

Baca juga: Mengompol Bisa Bikin Lansia Depresi, Simak Penjelasan Dokter

“Karena, seperti yang kita tahu juga, (masyarakat) sekarang memiliki anak itu sepertinya sedikit takut. Sekarang paling punya anak ya dua, bahkan ada yang satu. Ini bisa menjawab bahwa nantinya, (populasi) lansia akan seimbang (dengan bayi),” jelasnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Kebutuhan popok dewasa meningkat

Sejalan dengan bertambahnya populasi lansia di Indonesia, kebutuhan akan popok dewasa pun meningkat sebanyak tiga persen setiap tahunnya.Dok. Freepik/rawpixel.com Sejalan dengan bertambahnya populasi lansia di Indonesia, kebutuhan akan popok dewasa pun meningkat sebanyak tiga persen setiap tahunnya.

Sejalan dengan bertambahnya populasi lansia di Indonesia, kebutuhan akan popok dewasa pun meningkat sebanyak tiga persen setiap tahunnya.

Adapun, popok dewasa dibagi menjadi dua jenis yaitu popok tipe perekat dan popok tipe celana.

“Untuk pasar popok dewasa, pertumbuhan tertinggi dari celana. Bahkan double digit sampai 12 persen. Sedangkan untuk tipe perekat relatif stabil. Si (popok) tipe celana pertumbuhannya semakin tinggi,” ucap Agung.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Lansia Mengompol, Perhatikan Minumannya

Menurut dia, kebutuhan akan popok dewasa juga meningkat karena opini masyarakat terkait penggunaannya sudah lebih terbuka.

Sebelumnya, popok dewasa identik dengan orang sakit dan orang yang setiap saat berbaring. Saat ini, masyarakat sudah lebih memahami bahwa penggunaan popok dewasa jauh lebih luas.

Lalu, terutama popok dewasa tipe celana, pertumbuhan penggunaannya meningkat karena lebih fleksibel.

“Karena desainnya seperti celana dalam biasa. Jadinya pas di badan. Saat digunakan tidak menggembung. Untuk orang yang aktif pun bisa digunakan,” pungkas Agung.

Baca juga: Kenapa Lansia Sering Mengompol? Simak Penjelasan Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau