KOMPAS.com - Ada anggapan bahwa perbedaan dalam hubungan bikin pasangan makin kuat, padahal bisa jadi tidak demikian. Terdapat beberapa persamaan yang dinilai bikin hubungan bahagia.
"Namun, kesehatan hubungan jangka panjang tidak selalu bergantung pada seberapa berbeda dua orang ini, melainkan lebih pada apa yang mereka miliki bersama," ucap psikolog asal Amerika Serikat, Mark Travers, dilansir dari CNBC, Senin (27/10/2025).
Baca juga:
Kesamaan disebut sebagai salah satu hal terpenting bagi pasangan untuk membangun "ritme" bersama, yang dapat menentukan berapa lama hubungan akan bertahan.
Travers mengungkapkan lima kesamaan yang dimiliki oleh orang-orang dalam hubungan yang bahagia dengan pasangannya. Apa saja?
Perbedaan bisa membuat hubungan kuat, tapi persamaan membuat hubungan lebih bahagia dan bertahan lama. Benarkah? Simak penjelasannya.Kamu tidak perlu menyukai komedian yang sama, atau memiliki film favorit yang sama untuk berbagi selera humor. Apa yang penting adalah kamu bisa tertawa bersama dengan pasangan.
"Pasangan yang sehat biasanya menemukan hal-hal yang sama lucunya dalam kehidupan sehari-hari," kata Travers.
Lebih lanjut, mereka sering memanfaatkan humor untuk mengubah momen-momen yang membuat frustrasi menjadi sesuatu yang mudah diatasi.
Tidak hanya itu, pasangan dengan selera humor yang selaras juga sering memiliki banyak inside jokes bersama, yang membuat hubungan terasa lebih menyenangkan.
"Seiring waktu, humor tersebut menjadi pengingat yang ringan, tetapi kuat, akan semua yang telah mereka lalui bersama," tutur Travers.
Baca juga:
Perbedaan bisa membuat hubungan kuat, tapi persamaan membuat hubungan lebih bahagia dan bertahan lama. Benarkah? Simak penjelasannya.Pasangan yang paling sehat cenderung membahas percakapan yang sulit secara sinkron.
Pada beberapa pasangan, mereka membicarakan semuanya segera setelah masalah muncul. Bagi pasangan lain, mereka saling memberi ruang untuk memproses terlebih dulu sebelum membicarakannya.
Kedua pendekatan ini sama-sama bisa dilakukan. Apa yang penting menurut Travers adalah orang-orang yang terlibat dalam hubungan itu memiliki pemahaman yang sama.
"Tidak ada yang merasa diabaikan karena mereka telah sepakat tentang kapan dan bagaimana membahas kembali masalah-masalah sulit," ucap dia.