Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Penamaan Pasar Glodok, Awalnya dari Suara Aliran Air

Kompas.com - 24/10/2024, 14:28 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan pecinaan di Jakarta, yang dikenal dengan nama Glodok, bukan hanya sekadar lokasi, tetapi juga merupakan jantung perekonomian kota karena merupakan pasar.

Sejak zaman dahulu, Pasar Glodok telah berperan penting dalam menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat dan berakar menjadi sejarah panjang yang mencerminkan dinamika budaya dan perdagangan di Nusantara.

Lalu, bagaimana sejarah penamaan Pasar Glodok dan perkembangan pusat transaksi jual beli itu?

Baca juga: Ridwan Kamil Ingin Bangun Hunian Vertikal di Atas Pasar Jaya Glodok

Asal-usul

Dikutip dari buku berjudul "Gerak Jakarta: Sejarah Ruang-Ruang Hidup" Vol. 1 yang diterbitkan oleh PT Pembangunan Jaya pada tahun 2021, nama Glodok diyakini berasal dari suara air.

Suara air yang mengalir terdengar seperti "glodok-glodok" atau "grojok-grojok" yang terdapat di Kebun Torong.

Saat ini, orang menyebutnya Kebon Torong. Lokasinya berada di Jalan Kemurnian Selatan, Jakarta Barat.

Suara tersebut berasal dari sumber air yang menjadi tempat pemberhentian kuda-kuda penarik beban.

Baca juga: Ridwan Kamil Ingin Jadikan Glodok Pusat Bisnis dan Wisata di Jakarta

Di sinilah kuda-kuda tersebut diberi minum sebelum melanjutkan perjalanan membawa hasil bumi dari luar kota menuju Batavia.

Seiring waktu, kawasan ini berkembang menjadi permukiman bagi komunitas Tionghoa, terutama setelah mereka diusir dari dalam tembok kota.

Ini menandai awal terbentuknya identitas Glodok sebagai pusat komunitas Cina di Jakarta.

Baca juga: Blusukan ke Glodok Jakbar, Ridwan Kamil Pamer Bisa Bahasa Mandarin

Pasar Glodok kian berkembang

Dalam sejarahnya, Glodok juga merupakan lokasi strategis. Sebuah benteng kecil berbentuk segi empat dibangun untuk melindungi dari serangan kerajaan Mataram dan Banten.

Namun, tidak hanya pertahanan yang dibangun di sini, sebuah pasar pun mulai tumbuh.

Pasar Glodok berawal dari sekelompok pedagang Cina yang menjajakan barang dagangan di daerah Petak Sembilan.

Awalnya, mereka mendirikan pasar sederhana yang terbuat dari bambu dan beratap daun kelapa di Tanah Lapang Pancoran.

Baca juga: Antisipasi Demo Rusuh dan Penjarahan, Polisi Jaga Ketat Pasar Glodok

Di pasar ini, masyarakat bisa menemukan berbagai kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, ayam, ikan, dan beras. Seiring berjalannya waktu, pasar ini semakin berkembang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau