Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Keliling Sekolah di Bekasi demi Cari Identitas Pelajar yang Lompat dari "Roof Top" Mal

Kompas.com - 24/10/2024, 14:18 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jajaran Polsek Bekasi mendatangi sekolah tingkat SMP dan SMA negeri di wilayah Bekasi Selatan untuk mencari identitas pelajar yang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari roof top atau atap area parkir motor mal di Kota Bekasi.

"Untuk (sekolah) negeri hampir semuanya, karena malam itu juga Bimaspol saya kerahkan ke sekolah-sekolah, kroscek-kroscek," ujar Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Untung Riswaji saat dihubungi, Kamis (24/10/2024).

Untung menyampaikan, pihaknya telah menyebarkan informasi mengenai ciri-ciri korban. Namun, hingga kini belum ada masyarakat yang melaporkan telah kehilangan anaknya.

"Belum ada, kagak ada yang kehilangan. Kami juga bingung, makanya anggota kami lagi door to door ke sekolah," ungkap Untung.

Baca juga: Pelajar yang Lompat dari Roof Top Mal di Bekasi Tinggalkan Pesan di Secarik Kertas


Tidak hanya di Bekasi Selatan, polisi juga memeriksa sekolah di wilayah hukum 11 polsek lain di bawah Polres Metro Bekasi Kota.

"Kemarin sudah saya minta bantuan teman-teman di polsek untuk memberitahukan kejadiannya, apabila memang ada anak atau orang tua yang kehilangan anaknya atau belum pulang, masih menunggu saya," imbuh dia.

Diberitakan, seorang pelajar yang belum diketahui identitasnya diduga bunuh diri dengan cara melompat dari roof top atau atap area parkiran motor sebuah mal di Bekasi, Selasa (22/10/2024), pukul 19.01 WIB.

Hingga kini, polisi belum mengantongi identitas diri korban. Penyebab kepolisian kesulitan melacak identitasnya lantaran korban tak membawa satu pun dokumen identitas diri, misalnya kartu pelajar.

Baca juga: Polisi Kesulitan Telusuri Identitas Pelajar yang Lompat dari Roof Top Mal di Bekasi

Selain itu, korban juga tidak membawa ponsel atau barang lain yang bisa digunakan polisi sebagai petunjuk.

Namun, polisi mengantongi ciri-ciri korban dengan rambut ikal keriting. Saat ditemukan tewas, korban mengenakan kaos dalam berwarna hitam.

Sementara kaos luar yang dikenakan korban masih berpakaian seragam pelajar, dengan ciri-ciri kemeja lengan panjang warna putih dan celana putih.

Selain itu, korban juga menggunakan sepatu dan mengenakan ikat pinggang bertuliskan OSIS. Korban diduga berusia antara 13-15 tahun.

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan merasa tidak ada orang yang membantu.

Baca juga: Pelajar Lompat dari Roof Top, Jatuh di Depan Pintu Keluar Parkir Motor Mal di Bekasi

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan untuk mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota
Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota
Megapolitan
Ini Pendapat Warga Jika Pemerintah Penuhi 17+8 Tuntutan Rakyat
Ini Pendapat Warga Jika Pemerintah Penuhi 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Revisi Tunjangan DPRD Jakarta Masih Digodok, Dewan: Kalau Cepat-cepat, Salah Lagi
Revisi Tunjangan DPRD Jakarta Masih Digodok, Dewan: Kalau Cepat-cepat, Salah Lagi
Megapolitan
Waspada Macet Pagi dan Sore di Cibubur Saat Jambore Pramuka Muslim Sedunia
Waspada Macet Pagi dan Sore di Cibubur Saat Jambore Pramuka Muslim Sedunia
Megapolitan
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Belum Tetapkan Angka, DPRD DKI Minta Publik Sabar Soal Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta
Megapolitan
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
Megapolitan
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Penampakan Blok M Hub, Tempat Relokasi Pedagang yang Angkat Kaki dari Plaza 2 Blok M
Megapolitan
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Apa Itu KTP Pink dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Megapolitan
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Keterbatasan Lahan Sebabkan 4 Kelurahan di Jakut Belum Punya Septic Tank
Megapolitan
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Megapolitan
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Megapolitan
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Megapolitan
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
Megapolitan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Megapolitan
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau