Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Jadul India Jadi Favorit Peminat Layar Tancap di Lebak Bulus

Kompas.com - 09/04/2025, 19:43 WIB
Hanifah Salsabila,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hiburan yang selalu ditunggu-tunggu audiens layar tancap di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, adalah film India atau bollywood.

Di setiap agenda layar tancap, film India tidak pernah absen dari layar yang memantulkan cahaya dari proyektor film.

Soleh (53), salah satu pengelola layar tancap, menyebut komunitas Operator Film (Operfi) atau Persatuan Layar Tancap Indonesia (PLTI) sangat menyukai film India.

Baca juga: Layar Tancap di Lebak Bulus Putar 4 Film Jadul Sabtu Ini, Warga Bisa Nonton Gratis

“Kalau komunitas sukanya India, kayak PLTI kan. Kayak Operfi ini juga kebanyakan sukanya India dia,” kata Soleh.

Menurut Soleh, film India banyak disukai karena perasaan nostalgia yang ditimbulkan saat film tersebut diputar.

Film India zaman dahulu dianggap memiliki kualitas cerita yang lebih baik dibandingkan yang terbaru.

Selain alur ceritanya, lagu-lagu yang dilantunkan di film India zaman dahulu juga dianggap lebih enak didengar dibandingkan sekarang.

“Karena jadi nostalgia aja, kan itu film-film dulu. Kalau sekarang kan sudah enggak produksi lagi. Ya kan? Sudah enggak ada. Tahun 1980-1990 itu lagunya enak-enak, Indianya. Enggak kayak sekarang,” kata Soleh.

Kesukaan audiens terhadap film India ini juga berbanding lurus dengan harga sewa gulungan filmnya.

Baca juga: Penonton Film Layar Tancap di Lebak Bulus Tak Seramai Dulu

Berbeda dari film Indonesia, Amerika, China, atau Korea yang memiliki harga sewa di kisaran Rp 300.000-400.000 per judul, satu film India biasanya dibanderol Rp 500.000-600.000.

Di samping anggota komunitas, anak-anak remaja juga memiliki genre film kesukaan. Mereka menyukai film horror.

“Kalau masyarakat, anak zaman sekarang nih kayaknya maunya film-film horror. Horror Indonesia, ya ikutan nostalgia juga, kayak Suzanna. Gitu-gitu juga masih pada suka film-film jadul,” ujar Soleh.

Berbeda dengan film India, pemutaran film horror biasanya menggunakan diska lepas (flash disk) yang disambungkan ke proyektor digital.

Namun, ada pula film horror jadul yang juga ditayangkan melalui proyektor jadul seperti film-film Suzanna.

Setelah sempat vakum selama bulan puasa, pemutaran film layar tancap yang dikelola Soleh akan kembali diselenggarakan Sabtu (12/4/2025) ini di Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Baca juga: Nonton Layar Tancap di Lebak Bulus, Ada Film India hingga Barat

Rencananya akan ada dua layar khusus yang menayangkan film India. “Baazi” akan menjadi salah satunya.

Selain itu, film berbahasa Indonesia dan Mandarin juga akan hadir untuk mengisi momen malam minggu.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet di Cibubur, Rekayasa Lalin Disiapkan Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet di Cibubur, Rekayasa Lalin Disiapkan Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
Megapolitan
Dansatsiber TNI Klaim Temukan Dugaan Tindak Pidana Ferry Irwandi
Dansatsiber TNI Klaim Temukan Dugaan Tindak Pidana Ferry Irwandi
Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Curanmor Jaringan Jakarta–Sumatera, 7 Motor Disita
Polisi Tangkap 3 Pelaku Curanmor Jaringan Jakarta–Sumatera, 7 Motor Disita
Megapolitan
Pembunuh Bocah di Pondok Pinang Sempat Dirawat Seminggu Sebelum Tewas
Pembunuh Bocah di Pondok Pinang Sempat Dirawat Seminggu Sebelum Tewas
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau