JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, kompak mendatangi salah satu perusahaan karena limbahnya dianggap mengganggu.
Dalam pertemuan itu, warga dan pihak perusahaan melakukan mediasi.
"Baru dua hari, warga yang terdampak beramai-ramai untuk melakukan rembug ke perusahaan di kantornya yang ada di Jalan Plumpang-Semper," ungkap Sekretaris RT 02 RW 09, Wijaya Sudrajat (58) saat diwawancarai, Selasa (15/4/2025).
Baca juga: Warga Koja Terganggu Bau Limbah Pabrik Sejak Tiga Bulan Terakhir
Dalam pertemuan itu, kata Wijaya, pihak perusahaan memberikan respons yang positif.
Bahkan, perusahaan tersebut berangsur-angsur langsung memindahkan drum bermuatan cairan limbah itu.
"Saat ini, pihak perusahaan sudah mulai memindahkan drum-drum berisi cairan kimia," tutur Wijaya.
Dengan dipindahkannya limbah itu, bau menyengat yang mengganggu warga sudah agak berkurang.
Meski, tidak hilang total dan tetap tercium saat angin berhembus.
Baca juga: Warga di Koja Alami Sesak Napas Imbas Bau Limbah dari Pabrik
Oleh karena itu, Wijaya berharap ke depannya lokasi penyimpanan limbah bisa dipindah ke tempat lain, yang memang jauh dari rumah warga.
Selain memindahkan limbah, pihak perusahaan juga berencana meninggikan tembok pembatas.
"Rencana nanti dari perusahaan juga akan meninggikan pagar pembatas antara pemukiman warga dengan lapangan. Karena selama ini tembok pembatas lapangan dengan pemukiman warga pendek hanya 1,5 meter dan ditambahkan menggunakan bambu supaya lebih tinggi," tutup Wijaya.
Diberitakan sebelumnya, ada sekitar empat RT di Rawa Badak Selatan yang terdampak bau limbah kimia pabrik.
Empat RT tersebut berada di RW 09, di antaranya RT 5, 3, 2, dan 1.
Baca juga: 4 RT di Koja Terdampak Bau Limbah dari Pabrik
Keempat RT tersebut memang berdekatan langsung dengan tempat di mana pabrik limbah itu menyimpan limbah.
Pasalnya, sudah tiga bulan, limbah pabrik itu disimpan di dalam drum berwarna biru dan diletakkan di lapangan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini