Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rata-rata Usia Hidup di Indonesia 74 Tahun, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

Kompas.com - 14/05/2025, 14:18 WIB
Ruby Rachmadina,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan agar bisa menikmati usia hidup yang lebih panjang dan berkualitas.

Menurutnya, rata-rata usia harapan hidup di Indonesia saat ini adalah 74 tahun. Namun, ia menekankan bahwa usia sehat masyarakat Indonesia hanya mencapai 62 tahun.

“Di Indonesia rata-rata usia hidup 74 tahun. Nah, tetapi yang Bapak-Ibu mesti tahu, itu usia hidup. Tapi usia sehat di Indonesia itu 62 tahun,” ujar Budi saat menghadiri peluncuran tiga layanan kesehatan baru bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung di Rusun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).

Baca juga: Pramono Luncurkan Tiga Layanan Kesehatan untuk Warga Jakarta

Untuk bisa mencapai usia hidup lebih dari 74 tahun dalam kondisi sehat, kata Budi, masyarakat harus menjaga pola hidup sehat.

Caranya, misalnya, tidur cukup, mengikuti anjuran pola makan sehat dengan makan sebelum kenyang seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, berolahraga lima kali seminggu selama 30 menit, hindari stres yang berlebihan agar tidak rentan terhadap penyakit.

Budi juga menyoroti pentingnya menjaga tekanan darah, kadar gula, kolesterol, fungsi ginjal, dan lingkar perut.

Ia menyebutkan, tekanan darah ideal adalah di bawah 120/80 mmHg, kadar gula di bawah 200 mg/dL, kolesterol di bawah 200 mg/dL, serta lingkar perut di bawah 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk wanita.

“Kalau lima indikator itu dijaga, insya Allah bisa hidup sampai usia 99 tahun tanpa harus menderita cuci darah, stroke, atau serangan jantung,” kata Budi.

Adapun Pasukan Putih yang baru diluncurkan oleh Pemprov Jakarta berfungsi sebagai pengawas kesehatan masyarakat.

Mereka akan berfokus pada upaya promotif dan preventif, seperti mengedukasi warga tentang gaya hidup sehat, memantau kesehatan lansia, serta mengingatkan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.

“Kalau ada warga yang tekanan darahnya tinggi, gula darahnya di atas batas normal, atau lingkar perutnya berlebihan, Pasukan Putih akan segera melakukan pendataan dan mengarahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Budi.

Baca juga: Pramono Bakal Resmikan Rute Baru Transjabodetabek Cawang-Bekasi 16 Mei 2025

Dengan adanya layanan ini, diharapkan warga Jakarta tidak hanya hidup lebih lama, tetapi juga tetap sehat hingga usia lanjut tanpa mengalami penyakit kronis yang melemahkan kualitas hidup.

“Jadi enggak usah menderita-menderita, cuci darahlah. Bisa jalan ke mana-mana, enggak bisa makan ini, enggak boleh makan itu, kalau bisa kita hidup bahagia, Tuhan panggil, besoknya wafat di usia 99 tahun,” ujar Budi.

“Jadi sehat selalu, enggak boleh ada yang sakit dan enggak boleh ada yang wafat sebelum 74 tahun,” lanjutnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Megapolitan
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Megapolitan
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Megapolitan
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Megapolitan
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Megapolitan
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Megapolitan
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
Megapolitan
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Megapolitan
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Megapolitan
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat