Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bekasi Sebut Ada Perubahan Sikap Jemaah Usai Ikut Kegiatan Keagamaan

Kompas.com - 12/08/2025, 08:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

BEKASI, KOMPAS.com — Sejumlah warga Perumahan Dukuh Zamrud, Cimuning, Mustikajaya, Kota Bekasi, mengeluhkan perubahan perilaku beberapa jemaah yang diduga terjadi setelah mengikuti kegiatan keagamaan di rumah seorang warga.

Kegiatan itu berlangsung di rumah berwarna hijau bercorak kuning milik perempuan berinisial PY atau yang selama ini disebut akrab disapa “Umi Cinta” oleh warga.

Tokoh agama setempat, AH (54), mengatakan perubahan itu terlihat pada sikap jemaah tersebut di lingkungan maupun di dalam rumah tangga.

Baca juga: Aktivitas Keagamaan Tanpa Izin di Bekasi Bikin Resah, Iming-iming Surga jika Bayar

Beberapa istri disebut berani melawan bahkan mengancam cerai suami, sementara sejumlah anak menolak menuruti orangtua.

Selain perubahan perilaku, warga juga menyoroti bahwa kegiatan keagamaan ini tidak pernah mendapat persetujuan lingkungan.

“Iya enggak ada izin lingkungan RT dan RW,” ujar AH saat ditemui, Senin (11/8/2025).

Pertemuan rutin dalam kegiatan keagamaan itu digelar setiap akhir pekan sejak pukul 05.00 WIB hingga menjelang siang, diikuti sekitar 70 orang.

Kehadiran para peserta yang memarkir kendaraan sembarangan di sudut jalan perumahan turut memicu keluhan warga.

Baca juga: Pimpinan Perkumpulan Keagamaan di Bekasi Janjikan Jemaatnya Masuk Surga jika Infak Rp 1 Juta

Menurut Abdul, isu yang menambah keresahan adalah adanya iming-iming masuk surga bagi anggota yang membayar infak Rp 1 juta.

“Ada (keterangan) kalau mau masuk surga dibayar Rp 1 juta,” ucapnya.

Sebelum menetap di Dukuh Zamrud, PY dan pengikutnya pernah menggelar kegiatan serupa di perumahan lain.

Namun warga setempat disebut menolak sehingga PY berpindah lokasi sekitar delapan tahun lalu.

Awalnya warga Dukuh Zamrud menerima keberadaan PY, tetapi situasi berubah setelah sejumlah mantan anggota membocorkan praktik yang dinilai eksklusif dan tertutup.

Ketegangan memuncak pada Minggu (10/8/2025) saat warga menggelar aksi protes di depan rumah PY ketika kegiatan berlangsung.

Spanduk berisi tanda tangan penolakan warga dipasang di depan rumah dan di gerbang perumahan.

Baca juga: Ritual Keagamaan Tak Berizin di Bekasi, Anggota Diminta Rp 1 Juta untuk Masuk Surga

Upaya konfirmasi Kompas.com ke rumah PY tidak membuahkan hasil. Menurut warga, PY jarang menempati rumah tersebut.

“Dia enggak di sini,” kata Toto Sutarno (53), salah satu warga.

(Reporter: Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Larissa Huda)

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau