JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menanggapi keluhan pedagang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terkait kenaikan harga sewa kios di Blok M, Jakarta Selatan.
Kenaikan tarif itu membuat sejumlah pedagang memilih angkat kaki dari lokasi tersebut.
Pramono menjelaskan, sebelumnya ada kerja sama antara MRT Jakarta dan koperasi Blok M dengan batas atas dan batas bawah tarif sewa kios yang sudah ditentukan. Namun, tarif yang dipungut ternyata melebihi aturan.
Baca juga: Nasib Terkini Kucing-kucing Uya Kuya Usai Rumah Mertua Dijarah
“Ternyata, tarif yang dipungut lebih dari itu. Sehingga saya sudah menegur Dirut MRT, kalau memang tidak bisa dijalankan itu kerja samanya, maka saya minta untuk dibatalkan,” ucap Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Pramono menegaskan, keberadaan UMKM harus diutamakan, terlebih saat ini perekonomian di area Blok M sedang tumbuh.
Menurut Pramono, penetapan harga sewa tidak boleh semena-mena agar pedagang bisa tetap berjualan.
“Jadi kalau tidak bisa ditertibkan, saya minta untuk dibatalkan, lebih baik dikelola sendiri. Karena bagi saya pribadi, untuk UMKM itu menjadi prioritas agar mereka bisa menjalankan usahanya dengan baik,” ujar Pramono.
Sebelumnya, viral di media sosial pedagang UMKM memindahkan barang dagangannya dari kios di Blok M, salah satunya akun TikTok @andremandorr.
Dalam narasinya, Andre mengaku kaget mendapat tagihan sewa kios sebesar Rp 15 juta.
Baca juga: Cerita Ojol Jakarta Kaget Dapat Orderan dari Luar Negeri: Mereka Pakai Bahasa Melayu
Padahal, Andre baru sebulan berjualan makanan di sana.
Andre tak sendiri, sejumlah pedagang lain juga tampak merapikan barang dagangannya dan memindahkan ke mobil angkutan barang.
“Kita tiba-tiba dapat tagihan yang enggak ngotak harganya. Kalau ditanya kenapa gue bingung. Karena gue baru banget nemuin kios yang kayak gini bentukannya, tiba-tiba tagihannya naik Rp 15 juta,” kata Andre.
“Apakah ada oknum? Semua UMKM di sini akan pindah juga ke area Blok M. Doain cepat ada jalan keluar untuk seluruh tenant di sini,” lanjut dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini