Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Liar Marak di Bantaran Kali Gendong, Praktik Jual-Beli Lapak Terungkap

Kompas.com - 04/09/2025, 07:16 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Belasan bangunan liar kembali bermunculan di bantaran Kali Gendong, RT 20 RW 17, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Ketua RT 20 RW 17, Hendri Kurniawan (48), mengatakan ada sekitar 13 bangunan semi permanen yang berdiri di lokasi tersebut.

“Jumlah lapaknya sekitar 13-an,” kata Hendri saat ditemui di lokasi, Rabu (3/9/2025).

Pantauan Kompas.com, lapak-lapak itu mayoritas berupa bangunan semi permanen, namun ada pula yang sudah permanen berbahan beton. Lapak tersebut berdiri di atas bantaran kali sepanjang 800 meter.

Jenis usaha yang dijalankan bervariasi, mulai dari bengkel motor, warung pecel lele, pedagang pisang dan es, posko ormas, salon kecantikan, hingga konter ponsel.

Baca juga: Belasan Bangunan Liar Bermunculan di Bantaran Kali Gendong

Pernah ditertibkan era Ahok

Hendri mengingat, kawasan bantaran kali itu dulunya juga dipenuhi rumah semi permanen.

Namun, saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjabat Gubernur Jakarta, bangunan tersebut ditertibkan untuk dijadikan lahan terbuka hijau.

Rencana itu tak sempat direalisasikan karena Ahok lengser, lalu digantikan Anies Baswedan.

Di masa kepemimpinan Anies, bantaran Kali Gendong justru difungsikan sebagai tempat relokasi pedagang tanaman hias.

Hendri menjelaskan bahwa pada masa kepemimpinan Anies Baswedan, Pemerintah Provinsi Jakarta meminta pihak kelurahan atau kecamatan menyediakan lahan untuk relokasi pedagang tanaman hias yang sebelumnya berjualan di sekitar Jakarta International Stadium (JIS).

Atas koordinasi tersebut, sejumlah pedagang kemudian menempati bantaran Kali Gendong untuk berjualan tanaman hias.

Baca juga: Bangunan Liar di Bantaran Kali Gendong Diduga Diperjualbelikan, Jumlahnya Terus Bertambah

"Nah, di sini ada beberapa pedagang yang berkoordinasi jadi untuk tanaman hias,” ujar Hendri.

Awalnya hanya ada 10 toko tanaman hias yang diizinkan beroperasi. Namun, seiring waktu, usaha itu beralih fungsi karena pedagang merasa sepi pembeli dan kesulitan akses air.

Diperjualbelikan dan disewakan

Menurut Hendri, banyak lapak semi permanen kemudian dijual ke pedagang lain.

“Kemungkinan untuk yang terbaru-baru sekarang iya (diperjualbelikan),” katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau