JAKARTA, KOMPAS.com – Aktivitas belajar di SMA Negeri 37 Jakarta, Tebet Jakarta Selatan, kerap terganggu setiap kali kereta melintas di jalur rel yang berada tepat di samping sekolah.
Suara dentuman roda besi yang beradu dengan rel, disertai getaran, membuat meja dan kursi di ruang kelas ikut bergetar. Guru maupun siswa terpaksa menghentikan pelajaran sejenak hingga suara kereta mereda.
Dalam sehari, puluhan kereta melintas dengan tingkat kebisingan mencapai 60–70 desibel.
Angka ini melebihi ambang batas 55 desibel di lingkungan pendidikan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996.
Baca juga: Sekolah di Samping Rel Bikin Siswa SMAN 37 Jakarta Sulit Konsentrasi Belajar
Hendra (35, bukan nama sebenarnya), salah seorang penjaga sekolah, mengatakan kondisi tersebut berulang setiap 3–5 menit sekali sehingga membuat konsentrasi belajar sering terganggu.
“Untuk guru ataupun buat siswa, karena dekat dengan rel. Mungkin yang disayangkan terlalu dekat, karena pinggir banget nih sama relnya. Yang dimana itu mengganggu pembelajaran,” ujar Hendra, Rabu (3/9/2025).
Sejumlah siswa pun merasakan hal yang sama. Farhan (16) dan Azka (16), siswa SMAN 37 Jakarta, menyebut kebisingan dari kereta membuat konsentrasi belajar hilang.
“Keganggu sih, kami keganggunya karena yang pertama, karena jarak dekat sama rel kereta,” ujar Farhan dan Azka.
Azka menambahkan, suara keras yang muncul mendadak kerap membuat guru harus berhenti mengajar sejenak.
Pasalnya suara penjelasan menjadi tidak terdengar, bahkan percakapan antarsiswa di kelas pun tertelan bising deru kereta.
Baca juga: SMAN 37 Jakarta Bakal Direlokasi, Siswa Harap Lokasi Baru Tak Jauh
“Yang pasti suara dari kereta, ketika suara kereta itu pasti dia ada klakson itu. Jadi klakson itu benar-benar ngeganggu dari pelajaran itu sih,” ucapnya.
Ia juga mencontohkan getaran dari roda kereta terasa hingga meja-meja di kelas ikut bergetar.
“Getarnya itu ke meja. Jadi (botol) minum, minumnya itu airnya goyang,” kata Azka.
Meski sudah terbiasa dengan lalu lintas kereta, Azka mengakui konsentrasinya tak ingin terus buyar selama belajar di sekolah.
“Kadang ganggu, kadang enggak sih. Karena mungkin terbiasa ya. Jadinya yaudah kereta lewat,” ujarnya.