JAKARTA, KOMPAS.com – Massa aksi bela Palestina mulai memadati di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2025) sore.
Pantauan Kompas.com di lokasi, peserta aksi mulai berdatangan sejak pukul 15.30 WIB. Sebuah tenda berwarna hitam dan krem didirikan di belokan Jalan Merdeka Selatan menuju Gambir, tepat di seberang Gedung Kedubes AS.
Tampak bendera merah putih dan bendera Palestina berkibar di sekitar lokasi.
Aparat Kepolisian Sektor Gambir menurunkan 13 pembatas jalan berwarna oranye untuk membatasi area massa.
Baca juga: Aksi Bela Palestina di Kedubes AS Hari Ini, Polisi Kerahkan 589 Personel
Kendati begitu, arus lalu lintas di sekitar lokasi terpantau masih lancar.
Pukul 16.30 WIB, aksi damai bertajuk “700 Hari Genosida di Gaza” baru dimulai. Massa yang didominasi perempuan dan anak-anak membawa berbagai poster, bendera Palestina, hingga spanduk hitam berukuran lima meter bertuliskan “+700 Hari Genosida di Gaza”.
Dalam spanduk tersebut, mereka menyampaikan tujuh tuntutan yang terdiri dari tiga pernyataan sikap dan empat desakan kepada pemerintah Indonesia.
1. Mengutuk keras dukungan politik, militer, dan finansial Amerika Serikat terhadap Israel yang menyebabkan penderitaan massal rakyat Palestina.
2. Menegaskan solidaritas penuh kepada rakyat Palestina serta menyerukan keadilan, kebebasan, dan hak menentukan nasib sendiri.
3. Membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza untuk menjamin kebutuhan dasar rakyat Palestina seperti makanan, obat-obatan, listrik, dan air bersih.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
1. Mengirim bantuan militer untuk Gaza.
2. Memutus seluruh kerja sama dengan Israel, terutama di bidang ekonomi, keamanan, dan pertahanan.
3. Melindungi peserta Indonesia dalam Global Sumud Flotilla dari ancaman Israel.
4. Mendesak pengusiran Israel dari Sidang Umum PBB mendatang.
Massa juga mengangkat poster dengan berbagai pesan, seperti “Don’t Stop Talking About Palestine”, “Suspend Israel from the UN”, hingga foto jurnalis dan korban konflik Gaza. Sejumlah peserta mengenakan atribut khas Palestina, seperti syal keffiyeh.
Baca juga: Israel Sebut Pengungsian Warga Palestina Sukarela, Mesir: Omong Kosong