Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Tetangga Menenangkan Orangtua Zetro Usai Kabar Anaknya Tewas Ditembak di Peru

Kompas.com - 10/09/2025, 20:27 WIB
Intan Afrida Rafni,
Larissa Huda

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Suasana duka menyelimuti keluarga staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Peru, Zetro Leonardo Purba, yang tewas ditembak saat bersepeda di Lima, Peru.

Seorang warga sekitar, Sinta (bukan nama sebenarnya), menceritakan bagaimana kabar duka itu pertama kali terdengar di lingkungan rumah keluarga Zetro di Ciputat, Tangerang Selatan.

Menurut Sinta, pada Senin (8/9/2025) pagi, ia mendengar teriakan dari rumah ibunda Zetro, yang akrab disapa Opung oleh warga.

Baca juga: Sosok Zetro, Staf KBRI Peru yang Ditembak Saat Bersepeda: Dikenal Ramah dan Sayang Keluarga

“Saya mau pingsan dengarnya. Soalnya Ibu Mas Leo (panggilan warga ke Zetro Leonardo Purba), kalau di sini dipanggilnya Opung, tinggal sendirian. Anak-anaknya kan kerja,” ujar Sinta kepada Kompas.com, Rabu (10/9/2025).

Karena penasaran, Sinta mendatangi rumah tersebut untuk memastikan kondisi Opung.

Ia mengetahui bahwa ibunda Zetro memang tinggal seorang diri sejak lima bulan lalu, setelah Zetro dan keluarganya berangkat bertugas ke Lima, Peru.

“Pas Senin pagi itu lagi hektik-hektiknya PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Kedengeran suara teriak. Saya pikir lagi ketawa, tapi ternyata pas saya ke sana, beliau teriak sambil nangis juga,” tutur Sinta.

Sinta mengaku sempat kebingungan melihat kondisi Opung yang tampak sangat terpukul. Ia kemudian berusaha menenangkan ibunda Zetro yang masih syok setelah mendengar kabar duka tersebut.

“Saya masih belum mencerna sebenarnya, apa yang terjadi saat itu. Pagi banget soalnya, tiba-tiba banget. Di situ saya langsung nenangin Opung karena syok juga,” kata dia.

Baca juga: Begini Kondisi Rumah Duka Usai Jenazah Staf KBRI Zetro Dipulangkan

Sosok ramah dan sayang keluarga

Menurut warga, Zetro merupakan anak bungsu yang sangat disayangi ibunya. Sosoknya dikenal ramah, dekat dengan tetangga, serta penyayang terhadap keluarga.

Sinta menuturkan, Zetro selalu menyempatkan waktu untuk bermain dengan ketiga anaknya sebelum berangkat kerja.

“Interaksi terakhir saya itu pas sebelum berangkat ke Peru. Pagi-pagi, kalau sebelum ngantor, selalu ngajak anak main. Dia sayang banget ke anaknya,” ujarnya.

Sinta berharap kasus penembakan Zetro dapat segera terungkap agar keluarga, terutama anak-anaknya yang masih kecil, bisa mendapat kepastian.

“Semoga bisa selesai lebih cepat. Kami kan kepikirannyakan gitu ya. Anak-anaknya juga masih kecil-kecil,” kata dia.

Jenazah Zetro tiba di Indonesia pada Selasa (9/9/2025) pukul 19.12 WIB, melalui Kargo Jenazah Bandara Soekarno-Hatta.

Halaman:


Terkini Lainnya
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Jeritan Hati Anak di Perumahan JGC soal Uji Coba RDF Rorotan: Baunya Busuk Sekali
Megapolitan
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Layanan JAK41 Disetop, Penumpang Kesulitan Akses Transportasi
Megapolitan
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Mencari Kerja di Job Fair Bersama Ibu
Megapolitan
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Dishub Larang Warga Parkir di Bahu Jalan PN Jakarta Utara
Megapolitan
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Rangga, Tunanetra yang Datang ke Job Fair untuk Cari Peluang di Dunia Musik
Megapolitan
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Sebelum Jebol, Warga Sempat Lihat Rembesan Air di Tanggul Pondok Kacang Prima
Megapolitan
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru
Megapolitan
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Dilarang Lari di Jalur Busway, Transjakarta Ingatkan dengan Tegas
Megapolitan
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Usai Dijarah, Sahroni Gelar Doa Bersama dan Minta Izin Warga untuk Bangun Rumah Kembali
Megapolitan
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat