Langkah darurat ini dilakukan untuk memperlambat arus air sambil menunggu alat berat dan pompa besar dikirimkan.
“Kami sedang tangani dulu titik jebolnya biar aliran bisa dikendalikan,” ujar salah satu petugas di lokasi.
Baca juga: Tanggul Jebol di Kemang Ditutup Karung Pasir
Beberapa warga turut membantu proses tersebut sambil mengevakuasi barang ke tempat lebih tinggi.
“Kami angkat barang ke lantai dua, sambil bantu petugas juga,” kata Romi (28).
Meski bantuan relawan sudah datang, warga menilai jumlahnya belum sebanding dengan kebutuhan.
“Kalau bisa ada pompa besar dan bantuan makanan cepat datang, karena air belum juga surut,” ujar Romi.
Banjir juga membuat sebagian warga kehilangan hari kerja. Usaha kecil seperti warung makan dan jasa cuci pakaian berhenti beroperasi karena akses pelanggan terputus.
Baca juga: Ini Penyebab Tanggul Baswedan Jebol hingga Jati Padang Banjir
Warga berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul secara permanen dan menormalisasi saluran air.
Mereka juga meminta bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih, dan obat-obatan dasar.
“Yang paling penting sekarang itu bantuan makanan, air, sama obat. Kalau bisa, tolong tanggulnya diperbaiki biar enggak jebol terus,” ujar Romi.
Hingga berita ini ditayangkan, petugas masih berjaga di lokasi untuk memperkuat tanggul darurat. Warga tetap bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu air surut dan bantuan tambahan tiba.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang