Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Orkes Melayu Gerobak Dorong Goyang CFD Bundaran HI...

Kompas.com - 02/11/2025, 12:33 WIB
Ridho Danu Prasetyo,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

"Akhirnya mereka mengurangi personel. Semua alat musik itu diganti satu alat namanya keyboard. Mereka tadinya bisa ramai-ramai, jadi cuma berdua, sama vokalis yang biasanya sambil ngecrek," ungkapnya.

Kondisi ini, menurut Andi, yang kemudian menggerus tradisi dangdut dorong yang sebenarnya melestarikan budaya musik nasional.

Selain itu, dia juga menilai polemik larangan mengamen tersebut juga justru melahirkan masalah sosial baru.

"Sadar enggak sadar, hal ini kemudian menginspirasi para pengemis-pengemis yang dia cuman pakai speaker kecil, dan dia mintain orang, enggak nyanyi. Jadi ada degradasi spirit berkesenian," sambungnya.

Baca juga: Info CFD Jakarta Hari Ini, Waktu dan Lokasinya

Maka dari itu, kata Andi, IMJ mencoba menggerakkan musisi jalanan untuk melestarikan tradisi musik-musik jalanan yang ada di Indonesia, khususnya Jakarta.

"IMJ ngingetin itu. Bahwa street musician itu, musik dangdut gerobak dorong itu adalah salah satu pelestari musik Melayu paling militan di muka bumi," tuturnya.

Naungan Musisi Jalanan

Andi menyampaikan bahwa pada dasarnya, IMJ mencoba menghadirkan konsep musik jalanan yang lebih segar agar bisa diterima oleh masyarakat.

Penyegaran itu termasuk dalam segi penampilan, tata suara, maupun konsep pertunjukan yang mampu merangkul audiens.

"Konsep yang mau kita bangun di CFD ini, panggung bukan hanya milik untuk performer, tapi mengajak masyarakat juga untuk bisa ikutan, lebih guyub lagi," tuturnya.

Dia melanjutkan, IMJ berperan sebagai lembaga tata kelola yang melakukan kurasi untuk mengembangkan potensi musisi jalanan yang memiliki niat untuk berkarya.

"Jadi ada perbedaan ya, musisi jalanan yang punya kualitas, mau berkarya, dengan peman yang berkedok pengamen. Mereka ini dikurasi IMJ dan dikeluarkan rekomendasinya oleh Kementerian Kebudayaan," kata dia.

Baca juga: 400.000 Orang Ramaikan CFD, Rano Sebut Program Ini Bikin Jakarta Bahagia

Dia juga menyampaikan bahwa IMJ berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan kepolisian sebagai cara memperkuat jaringan para musisi.

Kolaborasi inilah yang memungkinkan para musisi jalanan dapat mengakses ruang-ruang publik berskala besar yang sebelumnya sulit dijangkau.

"Salah satunya, kita bisa mengakses area-area yang sulit untuk diakses sebenarnya. Tapi hari ini bisa dilihat bahwa kami bisa mengamen di sini (Bundaran HI) ya karena kerja sama kami," katanya.

Berkat tata kelola tersebut, musisi binaan IMJ kini bisa tampil secara terjadwal di berbagai sarana publik, termasuk tempat komuter seperti stasiun KRL dan stasiun MRT Jakarta.

Halaman:


Terkini Lainnya
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat