Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Keluhkan Antrean Semrawut Saat Bikin Kartu Transportasi Gratis di CFD

Kompas.com - 02/11/2025, 11:35 WIB
Ridho Danu Prasetyo,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga lanjut usia (lansia) mengeluhkan antrean semrawut saat membuat kartu layanan transportasi umum gratis di kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (2/11/2025).

Sani (65), seorang warga asal Cawang, Jakarta Timur, mengkritik tidak jelasnya alur antrean yang mengular sejak pagi dan menyebabkan banyak lansia kelelahan.

Sani yang sedang mendorong ibunya berusia 95 tahun di kursi roda, menilai panitia dari  Dishub DKI Jakarta tidak serius mengatur antrean.

"Ini lagi antre kacau, nggak jelas. Panitianya enggak beres. Saya aja bingung nih antreannya sebenarnya gimana, kok diselak terus," kata Sani saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu.

Baca juga: Pembuatan Kartu Layanan Transportasi Gratis di CFD, Warga Rela Antre Berjam-jam

Sani yang sudah mengantre sejak pukul 06.00 WIB, menyoroti tidak adanya jalur antrean yang jelas dan membuka celah bagi warga lain untuk menyerobot.

"Kan harusnya dia (antrean) harus satu jalur. Jadi enggak tiba-tiba yang baru datang, langsung nyelak ke depan. Harusnya kan enggak, dong," ujarnya.

Pendaftaran kartu layanan gratis transportasi umum di Car Free Day Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2025)Kompas.com/Ridho Danu Prasetyo Pendaftaran kartu layanan gratis transportasi umum di Car Free Day Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2025)

Dia mengaku datang untuk mengurus kartu tersebut setelah mendapat informasi dari grup WhatsApp agar bisa mendapatkan fasilitas transportasi umum gratis.

Namun, meski sudah menyerahkan berkas berupa KTP dan KK sejak pagi, hingga pukul 09.30 WIB ia belum juga mendapat panggilan untuk proses foto.

Padahal, proses pengurusan kartu transportasi gratis hanya dibatasi hingga pukul 10.00 WIB.

"Lihat, tuh. Antreannya nggak beres. Enggak akan kelar ini jam 10. Mungkin sih enggak, ya," katanya.

Baca juga: Pendaftaran Kartu Gratis Lansia Diusulkan Dialihkan ke Kelurahan: Biar Lebih Manusiawi

Senada, Sintawati (62), warga Menteng Atas, Jakarta Pusat juga mengaku sudah tiba di Bundaran HI sejak pukul 06.00 WIB.

Menurut dia, sistem pemanggilan yang tidak efisien menjadi salah satu faktor penyebab semrawutnya antrean di lokasi.

"Saya penginnya tuh, kalau enggak ada orangnya, tiga kali panggil, setop. Balik lagi panggil yang lain. Ini mah enggak, masih dipanggil terus, yang lain jadi gak selesai-selesai ngantrenya," ucap Sinta kepada Kompas.com.

Dia mengaku kasihan dengan para lansia lain yang harus menunggu lama, terutama yang datang dari lokasi jauh dan harus mengeluarkan biaya transportasi.

"Kan kasihan itu orang-orang tua, lansia, usia 60, 70, harus disuruh berdiri berjam-jam panas gini. Ini kan hampir semuanya mayoritas lansia ya," ucap Sinta.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Usulan Perpanjangan Rute Transjabodetabek di Tangerang
Usulan Perpanjangan Rute Transjabodetabek di Tangerang
Megapolitan
Uji Coba RDF Rorotan Timbulkan Bau Lagi, Pramono: Masalahnya di Pengangkutan Sampah
Uji Coba RDF Rorotan Timbulkan Bau Lagi, Pramono: Masalahnya di Pengangkutan Sampah
Megapolitan
Polisi Ungkap Bjorka Simpan 5 GB Data, Termasuk Milik Pemerintah Asing
Polisi Ungkap Bjorka Simpan 5 GB Data, Termasuk Milik Pemerintah Asing
Megapolitan
Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Ciputat Hasilkan Rp 188 Miliar
Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Ciputat Hasilkan Rp 188 Miliar
Megapolitan
Warga Gang Kelinci Kemanggisan Masih BAB di Kali, Ini Penyebabnya
Warga Gang Kelinci Kemanggisan Masih BAB di Kali, Ini Penyebabnya
Megapolitan
Pramono Tinjau Tanggul Baswedan yang Jebol di Jati Padang Besok
Pramono Tinjau Tanggul Baswedan yang Jebol di Jati Padang Besok
Megapolitan
Polisi Tangkap Pencuri Motor yang Digagalkan Pengemudi Ojol di Cakung
Polisi Tangkap Pencuri Motor yang Digagalkan Pengemudi Ojol di Cakung
Megapolitan
Daftar UMP Jakarta dalam 5 Tahun Terakhir, Ini Rinciannya
Daftar UMP Jakarta dalam 5 Tahun Terakhir, Ini Rinciannya
Megapolitan
Pramono Akui Tak Semua Halte dan Stasiun di Jakarta Ramah Disabilitas
Pramono Akui Tak Semua Halte dan Stasiun di Jakarta Ramah Disabilitas
Megapolitan
Pria di Bojonggede Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya
Pria di Bojonggede Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya
Megapolitan
Pramono Buka Job Fair Disabilitas 2025, 21 Perusahaan Siap Rekrut
Pramono Buka Job Fair Disabilitas 2025, 21 Perusahaan Siap Rekrut
Megapolitan
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Megapolitan
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Megapolitan
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat