BRI Insurance Perkenalkan Asuransi Mikro untuk UMKM, Premi Mulai Rp 10.000 dan Manfaat sampai Rp 15 Juta

Fenti Octaviani, Division Head Corporate Secretary BRI Insurance, menegaskan pentingnya edukasi bagi pelaku UMKM untuk memahami manfaat asuransi mikro, terutama Asuransi Kerusakan Tempat Usaha dan Rumah Tinggal.

"Pelaku UMKM harus didukung dengan edukasi untuk memahami pentingnya asuransi mikro. Sekaligus cara memiliki asuransi secara mudah dan murah lewat Marketing PNM khusus nasabah Mekaar dan bisa lewat Agen BRILink," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025).

Zulkarnain Nurdin, Pemimpin PNM Cabang Mataram, juga menekankan pentingnya pemahaman asuransi bagi nasabah PNM Mekaar.

"Pelaku UMKM, khususnya Nasabah PNM Mekaar, harus memiliki pemahaman tentang pentingnya memiliki asuransi untuk mengamankan aset saat aktivitas usaha dan diri nasabah. Agar mereka merasa aman saat menjalankan aktivitas usahanya di tengah potensi risiko yang bisa timbul seperti bencana alam dan risiko lainnya sehingga dapat mengganggu aktivitas dan kelancaran usahanya," ungkapnya.

BRI Insurance menawarkan beberapa produk asuransi yang dirancang untuk melindungi tempat usaha dan rumah para pelaku usaha ultra mikro dan usaha mikro.

Produk-produk tersebut, yakni Asuransi Mikro Kerusakan Tempat Usaha, Rumahku, dan Proteksiku, memiliki premi yang terjangkau, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per tahun, dengan manfaat yang bervariasi mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 15 juta.

Untuk mempermudah akses, pelaku UMKM dapat membeli Asuransi Mikro melalui Agen BRILink yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, serta melalui aplikasi BRINSmobile yang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM dan masyarakat umum dalam menikmati layanan asuransi dari BRI Insurance.

Sebagai informasi tambahan, BRI Insurance mencatatkan laba bersih sebesar Rp 702 miliar sepanjang tahun 2024, meningkat 45,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 483 miliar.

Selain itu, pada tahun 2024, BRINS juga mencatat premi bruto senilai Rp 3,90 triliun, tumbuh sebesar 18,25 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 3,30 triliun.