Direktur VKTR, Achmad Amri Aswono Putro, menjelaskan bahwa penurunan laba bersih ini disebabkan oleh penjualan kendaraan listrik yang masih terbatas di paruh pertama 2025.
Nantinya, kata Amri, sebagian besar pengiriman unit bus listrik sudah dijadwalkan pada semester II-2025.
"Karena per semester ini kita belum banyak mencatatkan penjualan kendaraan listrik karena memang production time atau delivery sebagian besar akan ada di second semester 2025," jelas Amri dalam Acara Public Expose secara daring pada Jumat (3/10/2025).
Meskipun laba anjlok di semester pertama 2025, Amri mengatakan penjualan perseroan masih tercatat tumbuh 1,2 persen menjadi Rp 414 miliar di semester I-2025 dari Rp 409 miliar di periode yang sama di tahun sebelumnya.
Hal ini didorong oleh segmen manufaktur suku cadang seiring meningkatnya permintaan dari pelanggan utama kendaraan komersial.
Di sisi lain, perseroan mencatat total aset meningkat menjadi Rp 1,79 triliun dari sebelumnya di angka Rp 1,6 triliun seiring dengan penyelesaian pembangunan pabrik di Magelang, Jawa Tengah, pada awal tahun yang diharapkan memperkuat kapasitas produksi kendaraan listrik, serta kenaikan uang muka seiring masuknya pesanan dalam jumlah besar dari pelanggan utama.
Ia mengatakan rampungnya pabrik ini menjadi fasilitas kendaraan komersial berbasis CKD pertama di Indonesia, dengan kapasitas produksi hingga 3.000 unit bus dan truk per tahun yang telah resmi diluncurkan pada Mei 2025.
Amri optimis prospek penjualan kendaraan listrik pada semester II-2025 akan lebih kuat seiring jadwal produksi dan pengiriman. “Sebagian besar penjualan kendaraan listrik tercatat di semester kedua, sehingga kami optimistis laba juga meningkat,” jelasnya.
Dengan strategi memperluas pasar ke segmen business-to-business (B2B) serta penguatan kapasitas produksi lokal, VKTR menargetkan posisi yang lebih kokoh di industri kendaraan listrik nasional, seiring dorongan pemerintah terhadap percepatan penggunaan kendaraan listrik.
Perseroan juga mencatat kontribusi keberlanjutan dari armada bus listrik yang telah beroperasi.
Hingga Juni 2025, sebanyak 85 unit bus listrik telah menempuh jarak kumulatif lebih dari 10,9 juta kilometer selama 39 bulan operasional.
Pemakaian armada ini berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sekitar 10.433 ton CO2, setara dengan penanaman 47 ribu pohon, serta efisiensi bahan bakar hingga 3,2 juta liter atau setara dengan 75 persen.
https://money.kompas.com/read/2025/10/03/192000226/laba-bersih-emiten-bakrie-vktr-anjlok-60-persen-jadi-rp-8-miliar-di-semester-i