KOMPAS.com - Nicke Widyawati merupakan mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang menjabat dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2024.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang bisa diakses di laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nicke tercatat memiliki kekayaan senilai Rp 118.789.150.072 atau Rp 118,7 miliar.
Jumlah sesuai dengan laporan LHKPN terakhir pada 31 Maret 2024 untuk periode pelaporan 2023, sebelum Nicke Widyawati turun dari jabatannya. Nama Nicke kembali mencuat beberapa hari terakhir setelah ikut dipanggil Kejaksaan Agung.
Mengutip pemberitaan Harian Kompas, Nicke disebut mengajukan dokumen resmi ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk penambahan volume ekspor minyak mentah Banyu Urip yang akan dilakukan oleh PT Pertamina.
Padahal, peningkatan jumlah volume minyak mentah untuk ekspor itu merupakan hasil rekayasa data yang seolah-olah mengalami kelebihan pasokan dan tidak dapat diolah oleh kilang Pertamina di dalam negeri.
Sementara itu, pada saat yang sama, PT Pertamina justru mengimpor minyak mentah jenis sama dengan harga lebih mahal untuk menutupi kebutuhan kilang domestik yang sengaja dikosongkan.
Praktik rekayasa tata kelola minyak mentah itu pada akhirnya telah menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar 2,73 miliar dollar AS dan Rp 25,43 triliun serta kerugian perekonomian negara yang ditaksir mencapai Rp 171,9 triliun.
Total kerugian dalam skandal ini mencapai Rp 285 triliun sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan Investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Profil Nicke Widyawati
Dikutip dari Antara, Nicke Widyawati lahir di Tasikmalaya pada 25 Desember 1967. Ia dikenal sebagai mantan Direktur Utama PT Pertamina periode 2018–2024.
Berkat kepemimpinannya di perusahaan energi pelat merah tersebut, Nicke semakin dikenal luas sebagai sosok pemimpin perempuan dengan rekam jejak panjang di dunia energi.
Riwayat pendidikannya dimulai pada 1991, ketika ia lulus sebagai sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Selanjutnya, pada 2009, Nicke berhasil meraih gelar magister Hukum Bisnis dari Universitas Padjadjaran (Unpad).
Dalam kehidupan pribadinya, Nicke menikah dengan Fitriyansyah. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak, yakni Muhammad Ali Fakhri dan Rafi Mohammad Febriansyah.
Sementara mengutip pemberitaan KOMPAS.com 5 Maret 2025, dia mulai menjabat sebagai Dirut Pertamina sejak 30 Agustus 2018, setelah sebelumnya menjadi Pj Direktur Utama menggantikan Elia Massa Manik.
Pada 3 Oktober 2022, Nicke kembali dipercaya sebagai Dirut berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina. Dengan demikian, wanita ini otomatis mengemban dua kali periode sebagai bos Pertamina.
Bukan hanya itu, sosoknya juga dinilai mampu membawa Pertamina meraih kinerja terbaik sepanjang periode pertama kepemimpinannya, yakni April 2018 hingga September 2022.
Nicke Widyawati pun turut mampu mengkonsolidasikan kekuatan perusahaan untuk menjaga ketahanan energi nasional. Selain itu, menjalankan transisi energi dalam kondisi yang penuh tantangan berkat adanya pandemi Covid-19, konflik geopolitik, dan climate change.
Sebagai salah satu Srikandi Indonesia, Nicke Widyawati sempat menerima penghargaan "Women's Work of Female Grace" dari Indonesia Asia Institute pada 2013.
Nicke juga dinobatkan oleh majalah Fortune sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di luar Amerika Serikat pada 2020. Adapun sebelum menjabat sebagai Dirut Pertamina, Nicke Widyawati beberapa kali mengisi kursi eksekutif sejak 2009.
Dia pernah dipercaya menjadi Direktur SDM Pertamina. Tak hanya Pertamina, alumnus ITB ini bahkan tercatat pernah menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN (Persero).
Artikel ini juga bersumber dari pemberitaan di Harian Kompas dan KOMPAS.com sebelumnya berjudul:
https://money.kompas.com/read/2025/10/25/204802226/profil-nicke-widyawati-eks-dirut-pertamina-dua-periode