Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Diprediksi Capai Rp 2 Juta Per Gram

Kompas.com - 13/04/2025, 20:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren kenaikan harga emas diproyeksi terus berlanjut. Harga emas logam mulia (LM) Antam pun diprediksi bakal menembus level Rp 2 juta per gram.

Adapun harga emas Antam sudah mencapai Rp 1.904.000 per gram sejak perdagangan Sabtu (12/4/2025), yang sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH).

Analis Emas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, logam mulia memiliki peluang terus menguat seiring masih memanasnya geopolitik di Timur Tengah dan Eropa, serta meningkatnya eskalasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).

Kondisi global itu akan meningkatkan gejolak perekonomian sehingga membuat semakin banyak investor menaruh dananya pada emas, yang merupakan aset lindung nilai atau safe haven.

"Kemungkinan besar emas itu bukan lagi ke Rp 2 juta, tapi di Rp 2.050.000 sampai di Rp 2.150.000-an," ujar Analis Emas, Ibrahim Assuaibi kepada Kompas.com, Minggu (13/4/2025).

Baca juga: Harga Emas Antam Sepekan, Harganya Naik Rp 146.000 Per Gram 

Pengunjung Cikini Gold Centersaat ditemui Kompas.com di Cikini Gold, Jakarta, Minggu (13/4/2025).KOMPAS.com/ ELSA CATRIANA Pengunjung Cikini Gold Centersaat ditemui Kompas.com di Cikini Gold, Jakarta, Minggu (13/4/2025).
Potensi kenaikan harga emas di pasar dalam negeri itu, seiring dengan proyeksi kenaikan harga emas dunia.

Ibrahim memperkirakan harga emas dunia bisa mencapai level 3.400 dollar AS per troy ons. Level ini bisa saja dicapai pada kuartal III atau kuartal IV tahun 2025 jika kondisi global tidak membaik.

"3.400 dollar AS itu kemungkinan di kuartal ke-IV atau ke-III. Tapi kemungkinan di kuartal III, dan kalau ini tercapai bisa lebih besar lagi," kata dia.

Penguatan harga emas dunia juga dapat dipengaruhi kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Baca juga: Investasi Emas: Lebih Untung Beli Fisik atau Digital? Simak Tips Perencana Keuangan 

Ibrahim bilang, kondisi laju inflasi AS yang saat ini melandai memungkinkan The Fed bisa memangkas suku bunganya lebih dari tiga kali, dan menjadi sentimen positif bagi kenaikan harga emas.

"Kondisi ini akan dimanfaatkan oleh para investor, karena melemahkan dollar AS untuk melakukan pembelian terhadap logam mulia. Dan logam mulia ini memang salah satu lindung nilai yang paling menarik di tengah resesi global yang menghantui saat ini," jelasnya.

Adapun saat ini harga emas dunia di pasar spot berada di level 3.235,89 dollar AS per troy ons pada akhir perdagangan Jumat (11/4/2025), dan sempat mencapai rekor tertinggi di 3.245,28 dollar AS per troy ons pada awal sesi.

Baca juga: Fenomena Antre Sejak Subuh Demi Emas Antam, Serius Investasi atau Sekadar FOMO?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau