JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan 200.000 hektar kawasan konversi laut baru pada 2025 ini.
Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, Kartika Listrian, mengatakan bahwa kawasan konversi laut akan difokuskan di dua tempat.
"KKP di tahun ini yakni menetapkan 200.000 hektar Kawasan Konservasi Laut baru," ujar Kartika dalam konferensi pers di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
"Untuk tahun 2025 ini kita akan fokuskan di dua kawasan konservasi, itu ada Taman Nasional Perairan Laut Sawu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Gili Matra atau Gili Meno Trawangan dan Air di Nusa Tenggara Barat (NTB)," lanjutnya.
Baca juga: KKP Paparkan Strategi Pengelolaan Ruang Laut untuk 2025
Kedua titik tersebut bakal menjadi pilot project untuk tahun ini. Pilot project bakal dikembangkan hingga 2026. Kemudian, untuk 2027, titik konservasi akan direplikasi di 18 lokasi lainnya.
"Nah di 2027 kita harapkan akan direplikasi di 18 lokasi lainnya," tambahnya.
Kartika melanjutkan, KKP baru-baru ini mewakili Indonesia menyampaikan komitmen pengelolaan laut secara berkelanjutan melalui lima program prioritas Ekonomi Biru KKP pada forum internasional Our Ocean Conference (OOC) dan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang berlangsung di Busan, Korea Selatan, pada 28-30 April 2025.
Dalam kesempatan itu, KKP banyak mendapatkan calon-calon negara yang akan membantu mendukung pengembangan kawasan konservasi baru, salah satunya adalah Bank Dunia.
Baca juga: KKP Minta Pelaku Usaha Tak Lakukan Privatisasi Pantai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya