JAKARTA, KOMPAS.com- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) tengah membidik kerja sama perihal penyelarasan kebijakan energi dengan arah pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Gubernur Lemhannas, TB Ace Hasan Syadzily menilai, kolaborasi penting untuk menghasilkan kajian yang komprehensif dan relevan dalam mendukung perumusan kebijakan strategis nasional, khususnya di sektor energi.
"Kami sangat senang kalau kita bisa terus berkolaborasi. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih, ini sebuah kehormatan bagi Lemhannas untuk bisa bersilaturahmi dengan Pak Dirut PLN dan seluruh jajaran," ujar Ace melalui keterangan pers, dikutip Rabu (28/5/2025).
Baca juga: PLN Targetkan RI Punya Startup Energi Berstatus Unicorn, Valuasi Rp 16,5 Triliun
Dia mencatat, pentingnya sinergi antar lembaga dalam memperkuat ketahanan energi nasional, khususnya terkait pemetaan dan ketersediaan listrik sebagai penopang percepatan pembangunan industri.
Visi ketahanan energi, terutama pengembangan energi baru dan terbarukan, membutuhkan banyak diskusi dan analisis yang mendalam. Ini sejalan dengan tugas Lemhannas dalam membaca dan menginterpretasikan realitas geopolitik global.
"Tentu Lemhannas sekarang ini salah satu kajiannya tentang ketahanan energi. Kami sekarang terus meng-_update_ terkait pemetaan energi terutama ketersediaan listrik supaya bisa terlaksana percepatan industri dan lain-lain," paparnya.
Baca juga: RUPTL PLN 2025–2034: Kurang Ambisius, tapi Bawa Harapan Transisi dan Lapangan Kerja
Senada, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa sinergi strategis dengan Lemhannas merupakan komitmen perseroan dalam memperkuat ketahanan energi nasional, yang menjadi elemen penting pertumbuhan ekonomi dan kemandirian bangsa.
"PLN siap bekerja sama dengan Lemhannas RI untuk memperkuat basis data dan analisis strategis, guna mendukung perumusan kebijakan Presiden dalam sektor energi yang semakin kompleks dan dinamis," ucap Darmawan.
Dirinya mengusulkan penyusunan Nota Kesepahaman (MoU) antara PLN dan Lemhannas sebagai langkah konkret untuk memperluas cakupan kerja sama. MoU diharapkan tidak hanya mencakup aspek data dan kajian, tetapi juga program penguatan wawasan kebangsaan bagi insan PLN.
"MoU antara PLN dan Lemhannas akan menjadi landasan penting untuk memperkuat sinergi, memastikan kelancaran kolaborasi, dan memaksimalkan manfaat bagi percepatan transisi serta ketahanan energi nasional," lanjut Darmawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.