JAKARTA, KOMPAS.com – Upaya memperluas ekosistem kendaraan listrik di Indonesia membuka peluang baru di sektor ekonomi digital, termasuk kebutuhan terhadap pusat data (data center) yang andal dan berkelanjutan.
Langkah terbaru datang dari PT Elnusa Tbk (Elnusa), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi, yang menjalin kerja sama strategis dengan PT PLN (Persero) untuk pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Kolaborasi ini bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur kendaraan listrik dan sekaligus memperkuat dukungan terhadap transisi energi nasional.
Kolaborasi ini menjadi yang pertama di lingkungan Subholding Upstream Pertamina, menandai langkah awal Elnusa dalam ekspansi portofolio ke bisnis berbasis energi baru dan terbarukan.
Baca juga: Elnusa Pamer Teknologi Tangkap Karbon di IPA Convex 2025
Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal dalam membangun bisnis energi bersih yang berkelanjutan.
“Kami percaya kerja sama ini tidak hanya mempercepat pembangunan ekosistem EV nasional, tetapi juga memperkuat positioning Elnusa sebagai perusahaan jasa energi yang adaptif terhadap dinamika industri dan tuntutan dekarbonisasi,” ujar Bachtiar dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (29/5/2025).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam percepatan infrastruktur kendaraan listrik. Menurutnya, kendaraan listrik merupakan pilar utama dekarbonisasi transportasi, dan pembangunan SPKLU yang andal serta merata adalah kunci percepatan transisi energi.
“PLN terus membangun kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan SPKLU tersedia secara merata dan mudah diakses,” ujar Darmawan.
Baca juga: PLN dan Lemhannas Bidik Kerja Sama Kebijakan Energi Nasional
Pembangunan infrastruktur kendaraan listrik, termasuk SPKLU, turut mendorong kebutuhan sistem digital yang terintegrasi, mulai dari sistem manajemen energi hingga sistem pembayaran dan pelaporan berbasis data. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan permintaan terhadap layanan pusat data yang stabil dan efisien, terutama yang beroperasi dengan prinsip keberlanjutan energi.
Selain menjadi bagian dari strategi menuju Net Zero Emissions 2060, investasi pada sektor pendukung kendaraan listrik juga membawa peluang ekonomi baru. Data center berbasis energi bersih, misalnya, menjadi tulang punggung dalam pengelolaan data kendaraan, sistem navigasi, hingga pemetaan jaringan listrik.
Investasi seperti ini juga sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam Peraturan Presiden No. 79 Tahun 2023 dan Permen ESDM No. 1 Tahun 2023 tentang percepatan penyediaan infrastruktur kendaraan listrik.
Baca juga: Swasembada Energi dan Kendaraan Listrik