Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Turun, Pasar Amati Kabar dari Trump dan Xi Jinping

Kompas.com - 04/06/2025, 08:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan Selasa (3/6/2025) waktu setempat atau Rabu (4/6/2025) pagi WIB, setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam hampir empat pekan.

Harga emas tertekan penguatan dollar Amerika Serikat (AS) di tengah kehati-hatian investor menjelang pembicaraan potensial antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,9 persen ke level 3.352,30 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,6 persen ke level 3.377,10 dollar AS per ons.

Indeks dollar AS (DXY) naik 0,5 persen pada perdaganganuja kemarin, bangkit dari level terendah lebih dari satu bulan.

Baca juga: Harga Emas Dunia Melemah Usai Trump Melunak ke Uni Eropa  

Penguatan dollar AS pun membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya sehingga mengurangi permintaan.

"Saat ini pasar emas memasuki periode yang dikenal sebagai kelesuan musim panas, sehingga ada ekspektasi bahwa pasar emas bisa mengalami sedikit kelesuan atau pergerakan mendatar," ujar Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.

Pasar gelisah menjelang kemungkinan percakapan telepon Trump dan Xi Jinping pada pekan ini.

Pembicaraan itu terjadi saat ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia terus memanas. Trump bahkan baru saja menuduh China melanggar kesepakatan untuk menurunkan tarif impor.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik 5,1 Persen Sepekan Imbas Ancaman Tarif Trump

Di sisi lain, investor juga tengah menanti data ketenagakerjaan nonpertanian AS yang akan rilis pekan ini, serta menanti pernyataan sejumlah pejabat bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga.

"Saya yakin The Fed siap untuk mulai memangkas suku bunga lagi, tetapi kemungkinan besar tidak sampai September. Ini bisa menjadi faktor yang membebani dollar AS dan mendukung penguatan emas," tambah Meger.

Emas dikenal sebagai aset lindung nilai atau safe haven di tengah di tengah kekhawatiran geopolitik dan ekonomi. Emas biasanya cenderung menguat saat suku bunga rendah.

Adapun di sepanjang tahun ini harga emas dunia sudah naik sekitar 28 persen.

Baca juga: Investor Ambil Untung, Harga Emas Dunia Melemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau