Soal Isu Danantara Akuisisi BSI, Ini Kata Manajemen

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) atau BRIS belakangan dikabarkan akan berubah kepemilikan dari anak usaha PT Bank Mandiri Tbk.

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara dikabarkan akan membeli kepemilikan BSI dari PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (BNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan, pada dasarnya hal tersebut adalah ranah dari pemegang saham.

"So far itu ranahnya pemegang saham, karena itu ranahnya pemegang saham jadi kita tunggu saja," kata dia singkat ketika ditemui, Rabu (4/6/2025).

Baca juga: Danantara Dikabarkan Bakal Akuisisi BSI, Pemerintah Beri Penjelasan

Ia menambahkan, saat ini bank syariah terbesar di Indonesia itu justru sedang fokus untuk menjaga kinerja.

BSI berharap dapat melampaui target-target yang telah dicanangkan tahun ini.

Salah satu target yang ingin dicapai BSI adalah penyaluran pembiayaan yang dipatok mampu menembus Rp 310 triliun.

Sedikit catatan, tahun lalu total pembiayaan BSI tercatat telah berada di kisaran Rp 265 triliun. "Kami harus fokus ke situ," imbuh dia.

Selain itu, BSI juga memiliki tugas untuk memperbesar ekosistem Islam di Indonesia.

Pasalnya, Indonesia dikenal memiliki pangsa pasar yang besar untuk ekonomi syariah. "Karena kan pangsa pasarnya ada, sementara kalau bicara supply-demand, demand-nya banyak, supply-nya yang kurang," tutup dia.

Sebagai informasi, dilansir dari RTI, Bank Mandiri sebagai pengendali menggenggam sebanyak 51,47 persen saham BSI.

Di posisi kedua, BNI memiliki sebanyak 23,24 persen saham BNI. Sementara itu, BRI memiliki sebanyak 15,38 persen saham BRIS.

Baca juga: Aplikasi BYOND BSI Gangguan, Manajemen Minta Maaf, Sebut Gangguan Dalam Penanganan