JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan, Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) akan diluncurkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada 19 Juni 2025.
Peluncuran akan dilakukan di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.
"Pak Presiden akan meresmikan tanggal 19 Juli di Klaten," ujar Budi Arie di Kantor Kemenaker, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
"Namanya di Desa Bentangan," katanya.
Budi lantas menjelaskan alasan mengapa Desa Bentangan di Klaten dipilih jadi lokasi peresmian.
Yakni karena koperasi di desa tersebut sudah dibangun secara baik dan pengelolaannya bagus.
"Ya (karena bagus). Dibangun baru. Bagus lah," ungkap Budi Arie.
Dia juga bilang bahwa koperasi desa di Bentangan sudah punya kegiatan usaha yang sesuai dengan arahan program Kopdes Merah Putih.
Antara lain apotek desa, klinik desa, gerai sembako, gerai pupuk dan sebagainya.
Baca juga: Pemerintah Tetapkan 92 Kopdes Merah Putih Percontohan, Didanai Bank BUMN-LPDB
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mencatat akan ada 92 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di 38 provinsi yang dijadikan sebagai percontohan atau mock-up.
Hal ini diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) Satgas Kopdes Merah Putih, dalam percepatan pembentukan Mock Up, di gedung Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Menenko Pangan), di Jakarta, Senin (30/6/2024).
"Ini hasil keputusan rapat pertama untuk memasuki tahap kedua, yaitu tahap operasional," ujar Ferry.
Ia mencatat, tahap pertama atau tahap pembentukan Kopdes Merah Putih sudah selesai dengan menghasilkan 80.400 unit Kopdes di seluruh Indonesia.
Dari jumlah itu, ada 92 unit Kopdes yang dijadikan percontohan dan akan diluncurkan pada 19 Juli 2025.
“Jadi, 92 percontohan di 38 provinsi nanti akan dilaunching pada 19 Juli 2025, bertepatan dengan launching Kopdes Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah," paparnya.
Baca juga: Kopdes Merah Putih di Papua Terbentuk, Wamenkop: Perkuat Kemandirian Ekonomi Desa