KOMPAS.com - Industri pertahanan Turki merupakan salah satu yang paling berkembang di dunia. Hal ini antara lain ditandai dengan posisi Turki pada Global Firepower Index 2025 yang berada di peringkat ke-9 dari 145 negara di dunia.
Salah satu rahasia kekuatan militer Turki beserta industri pertahanannya adalah keberhasilan negara tersebut membangun kemandirian pertahanan melalui wakaf.
Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Prof Murat Cizakca, seorang pakar wakaf dalam pembukaan the 3rd Karatay International Conference on Islamic Economics and Finance di Konya, Turki.
Baca juga: Mengintip Sistem Tempur Buatan Lokal yang Perkuat Ranpur Asal Turki
"Wakaf telah menjadi instrumen penting dalam membangun industri pertahanan modern Turki, terutama sejak terjadinya Krisis Siprus pada tahun 1963-1964 lampau," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/7/2025).
Krisis itu terjadi saat terjadi ketegangan etnis dan politis antara penduduk Siprus keturunan Yunani dengan penduduk Siprus keturunan Turki. Saat itu Presiden AS Lyndon B Johnson melarang Turki memakai persenjataan AS dan NATO.
"Krisis Siprus telah menjadi titik balik sejarah industri militer Turki karena kami saat itu merasa dikhianati oleh AS dan NATO yang melarang kami menggunakan senjata buatan mereka," ujar Murat.
Murat melanjutkan bahwa pemerintah Turki akhirnya mengumpulkan wakaf dari masyarakat untuk membangun industri mereka sendiri, dan sebanyak 83.000 warga Turki langsung terlibat aktif mendonasikan wakaf uang.
Dari wakaf uang itulah kemudian berkembang riset industri militer strategis. Akhirnya, melalui Yayasan Angkatan Bersenjata Turki (TSKGV), wakaf yang dikumpulkan kemudian digunakan pula untuk membeli saham-saham perusahaan produsen militer seperti TAI/TUSAS (produsen jet tempur), Havelsan (produsen perangkat lunak militer dan teknologi informasi) dan Roketsun (produsen misil dan roket).
Baca juga: Indonesia-Turki Sepakat Kerja Sama Riset soal Pertanian, Pangan, dan AI
Sementara itu Dekan FEM IPB University, Irfan Syauqi Beik menyatakan bahwa wakaf adalah instrumen yang sangat fleksibel dan multifungsi.
"Wakaf dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan perekonomian, bahkan termasuk mengembangkan industri pertahanan sebagaimana yang dilakukan Turki," ujar Irfan.
Wakaf adalah membelanjakan harta, baik harta tetap, seperti tanah dna bangunan, maupun harta berkembang seperti uang, untuk kebaikan dan kemaslahatan, dimana pokok hartanya dijaga agar jangan sampai berkurang.
Dana abadi atau endowment fund pada dasarnya merupakan contoh dari wakaf. Irfan berharap bahwa belajar dari Turki, maka pengelolaan wakaf dapat diarahkan untuk mendukung program-program strategis nasional, termasuk industri pertahanan demi terjaganya kedaulatan dan keutuhan bangsa.
Baca juga: Dua Kapal Cepat Rudal yang Dipesan RI dari Turki Mulai Diproduksi
"Ini adalah contoh dahsyatnya wakaf. Multiplier efeknya sangat luar biasa. Tinggal sekarang bagaimana agar pemerintah didorong untuk menjadikan wakaf sebagai instrumen utama pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," pungkas Irfan.
Irfan yakin bahwa pengelolaan wakaf yang amanah, akuntabel dan profesional, dapat menghantarkan bangsa ini pada kemajuan yang berkeadilan dan berkesinambungan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini