Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IESR Minta RUU Energi dan Ketenagalistrikan Beri Akses Luas Listrik Hijau

Kompas.com - 12/08/2025, 12:47 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Institute for Essential Services Reform (IESR) mendorong agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) serta RUU Ketenagalistrikan mampu menjawab tantangan transisi energi di Indonesia.

IESR menekankan, regulasi tersebut perlu menjadi payung hukum yang efektif untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan, meningkatkan ketahanan energi, serta menyediakan listrik berkualitas dan terjangkau.

Pandangan itu disampaikan IESR saat beraudiensi dengan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno di Nusantara III, Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (11/8/2025).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, hingga 2024 bauran energi terbarukan baru mencapai 15,37 persen. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, PLN merencanakan penambahan kapasitas pembangkit 69,5 gigawatt (GW), dengan porsi energi terbarukan sebesar 42,6 GW.

Baca juga: Bahlil: Ekspor Listrik Hijau ke Singapura Prioritaskan Swasta

Rencana ini membutuhkan pendanaan Rp 1.682,4 triliun, di mana 80 persen diharapkan berasal dari investasi swasta. Namun, minat investor dinilai masih rendah.

“Ketersediaan energi terbarukan yang cukup, mudah, dan terjangkau merupakan prasyarat pelaku industri berinvestasi di Indonesia. Daya saing investasi kita juga ditentukan oleh kemudahan investor mendapatkan akses energi terbarukan. Ini perlu dimengerti oleh pemerintah dan DPR,” kata CEO IESR Fabby Tumiwa, melalui keterangannya, Selasa (12/8/2025).

Fabby mencontohkan, Malaysia dan Vietnam membuka akses jaringan listrik untuk memungkinkan investor membeli langsung listrik dari pengembang energi terbarukan.

Baca juga: RI Teken Kerja Sama Ekspor Listrik Hijau 3,4 GW ke Singapura

Mereka menggunakan mekanisme power wheeling atau Penggunaan Bersama Jaringan Transmisi (PBJT) dan direct power purchase agreement.

IESR menilai kebutuhan pembangkit energi terbarukan sekitar 4,26 GW per tahun akan menjadi tantangan besar bagi PLN. Saat ini, kemampuan pengadaan PLN masih di bawah 1 GW per tahun.

Tarif listrik dan mekanisme pengadaan yang dianggap ketinggalan zaman membuat tingkat keberhasilan pengadaan pembangkit berada di bawah 30 persen dari rencana.

Baca juga: RI Target Tambah Listrik Hijau 52,9 GW, PLN IP Kejar Pengembangan EBT

Halaman:


Terkini Lainnya
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau