Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paramount Bakal Pangkas 3.000 Karyawan Usai Merger dengan Skydance

Kompas.com - 23/08/2025, 12:21 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

KOMPAS.com - Paramount Skydance Corp, perusahaan hasil merger raksasa antara Paramount Global dan Skydance Media, dilaporkan akan memangkas hingga 3.000 karyawan pada awal November 2025.

Menurut laporan Variety yang dikutip dari Reuters, pemangkasan karyawan diperkirakan menyasar berbagai divisi, mulai dari film layar lebar, layanan streaming, hingga televisi linear.

Jumlah pasti karyawan yang terkena dampak bisa bervariasi, namun diperkirakan berada di kisaran 2.500–3.000 orang.

Baca juga: Ini 15 Pekerjaan Rawan Kena PHK sampai 2030

Salah satu sumber menyebut, fokus utama Skydance bukan hanya jumlah pegawai yang dipangkas, melainkan besarnya penghematan yang ingin dicapai.

Tim yang dipimpin David Ellison bersama konsultan Bain & Company menargetkan efisiensi biaya lebih dari 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 32 triliun).

“Pemangkasan ini akan terasa berat, tapi kami tidak ingin menjadi perusahaan yang setiap kuartal melakukan PHK,” ujar Presiden Paramount Jeff Shell dalam konferensi pers pasca-merger, dikutip dari Deadline.

“Jadi, penting bagi kami untuk menyelesaikan apa yang sedang kami lakukan dalam satu hal besar dan kemudian menyelesaikannya,” lanjut dia.

Para manajer perusahaan dijadwalkan menyerahkan daftar pegawai yang akan diberhentikan kepada departemen sumber daya manusia (HR) antara September dan Oktober 2025.

Baca juga: Serikat Buruh: 700 Pekerja PHK akibat Pembatasan HGBT

Tenaga Kerja Paramount dan Skydance

Hingga akhir 2024, Paramount tercatat memiliki sekitar 18.600 pegawai tetap dan paruh waktu, ditambah 3.500 staf berbasis proyek.

Adapun Skydance jauh lebih ramping dengan jumlah karyawan kurang dari 2.000 orang.

Paramount Skydance belum memberikan komentar resmi terkait rencana PHK besar ini.

Gebrakan Bisnis Pasca-Merger

Meski dibayangi isu pemangkasan karyawan, Paramount Skydance langsung meluncurkan strategi bisnis agresif.

Pada 18 Agustus 2025, perusahaan mengumumkan kesepakatan 7,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 126 triliun) dengan TKO Group untuk hak siar eksklusif Ultimate Fighting Championship (UFC) di Amerika Serikat selama tujuh tahun, mulai 2026.

Baca juga: TikTok PHK 150 Karyawan, Perannya Diganti AI

Selain itu, Paramount juga meneken kontrak eksklusif multi-tahun dengan kreator serial populer Stranger Things, Duffer Brothers, untuk produksi film layar lebar dan konten streaming.

Bahkan, sebelum akuisisi dengan Skydance rampung, Paramount sempat mengamankan perjanjian lisensi 1,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 24 triliun) selama lima tahun dengan kreator South Park, Trey Parker dan Matt Stone.

Kesepakatan-kesepakatan besar ini disebut sebagai langkah awal Paramount Skydance untuk memperkuat posisinya di industri hiburan global, meski harus diiringi dengan efisiensi besar-besaran di sisi internal.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau