JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank BCA Syariah menyatakan belum akan melangkah menjadi bullion bank. Pihak manajemen mengungkapkan, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi sebelum bisa masuk ke bisnis tersebut.
"Untuk saat ini mungkin belum ada arah ke sana, tetapi kami juga tidak menutup kemungkinan itu. Kami terus belajar dan melakukan benchmark dengan yang sudah menjalankan," ujar Vice President Cash Management BCA Syariah Nadia Amalia dalam konferensi pers, Senin (25/8/2025).
Nadia menuturkan, salah satu syarat penting untuk menjadi bullion bank adalah pemenuhan modal inti. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi BCA Syariah.
"BCA Syariah memang belum mencapai di situ, tapi kami tetap meng-update informasi-informasi. Bagaimana nanti arahan BCA sebagai induk, tentu akan menjadi pertimbangan," katanya.
Baca juga: Soal Potensi Jadi Bullion Bank, Manajemen BCA Syariah: Kami Kaji Kemungkinan
Ia menambahkan, BCA Syariah ingin benar-benar siap ketika kelak memiliki kesempatan menjadi bullion bank.
"Tapi untuk saat ini kami sifatnya masih mengkaji terlebih dahulu," imbuhnya.
Meski demikian, BCA Syariah saat ini sudah memiliki produk pembiayaan emas bernama Emas iB.
Produk tersebut membantu masyarakat memiliki emas batangan sebagai instrumen investasi jangka panjang dengan cicilan ringan berbasis prinsip syariah.
Untuk mengajukan pembiayaan emas, nasabah perlu menyiapkan uang muka minimal 10 persen dari harga emas.
Baca juga: Mau Tutup Mobile Banking Lama, BCA Syariah Targetkan Migrasi ke BSya Rampung Oktober 2025
Plafon pembiayaan maksimal melalui kantor cabang mencapai Rp 1 miliar, sementara pengajuan lewat aplikasi BSya dibatasi hingga Rp 150 juta.
Adapun pilihan gramasi emas yang tersedia mulai dari 10 gram, 25 gram, 50 gram, 100 gram, hingga 250 gram.
Produk ini menggunakan akad murabahah atau jual beli dengan emas batangan ANTAM yang bersertifikat internasional dari London Bullion Market Association (LBMA).
Baca juga: Cadangan Emas Kalah dari Singapura, DPR Dorong RI Segera Jadi Pusat Bullion Dunia
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini