Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Harga Emas Dunia Tembus 3.500 Dollar AS

Kompas.com - 02/09/2025, 14:26 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia melesat hingga menembus level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2025).

Emas kian berkilau didorong pelemahan dollar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) bulan ini.

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi ke level 3.496 dollar AS per ons, setelah pada awal sesi menyentuh rekor tertinggi di level 3.508,50 dollar AS per ons.

Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 2 September 2025: Galeri24, UBS, Antam Kompak Naik hingga Rp 32.000

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk kontrak pengiriman Desember naik 1,4 persen ke level 3.565,50 dollar AS per ons.

"Lemahnya kondisi ekonomi dan ekspektasi pemangkasan suku bunga AS menjadi faktor pendorong utama penguatan logam mulia," ujar Analis Pasar Keuangan Capital.com, Kyle Rodda.

"Faktor lainnya adalah krisis kepercayaan yang memburuk terhadap aset dollar AS akibat serangan Presiden AS Donald Trump terhadap independensi The Fed," lanjutnya.

Trump selama beberapa bulan terakhir telah mengkritik Ketua Fed Jerome Powell karena tidak segera memangkas suku bunga, bahkan baru-baru ini mengkritik renovasi besar-besaran kantor pusat bank sentral di Washington yang memakan biaya besar.

Pada Senin kemarin, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan The Fed tetap independen, namun mengakui bahwa lembaga tersebut telah membuat banyak kesalahan.

Dia juga membela keputusan Trump yang memberhentikan Lisa Cook dari Dewan Gubernur Federal Reserve terkait dugaan kasus penipuan hipotek.

Persoalan ekonomi dan politik AS telah menekan indeks dollar AS menjadi di level 97,847, berada di kisaran level terendah dalam lima minggu.

Kondisi itu membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan minat investor terhadap emas.

Di sisi lain, pelaku pasar kini memperkirakan ada peluang sebesar 90 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya 25 basis poin pada 17 September 2025 mendatang, menurut CME FedWatch.

Penurunan suku bunga itu akan menjadi sentimen positif bagi emas, sebab emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil biasanya akan diminati investor saat era suku bunga rendah.

Cetak Rekor Terus

Adapun sepanjang 2025, harga emas telah beberapa kali mencetak rekor baru.

Lonjakan ini didukung oleh pembelian bank sentral, permintaan aset aman (safe haven) di tengah ketidakpastian geopolitik dan perdagangan, serta melemahnya dollar AS.

Harga emas batangan telah menguat 33 persen sepanjang tahun 2025.

Pada 2024 lalu, emas tercatat naik 27 persen dan untuk pertama kalinya menembus 3.000 dollar AS per ons pada Maret 2025 akibat kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan Trump.

"Reli emas bisa berlanjut hingga menembus 3.600 dollar AS per ons bahkan lebih pada akhir tahun jika The Fed benar-benar melakukan beberapa kali pemangkasan suku bunga dan jika perdamaian Rusia-Ukraina masih sulit tercapai," ujar Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.

Investor kini tengah menanti data ketenagakerjaan non-pertanian AS yang akan rilis pekan ini.

Data tersebut akan menjadi acuan utama untuk menentukan besaran pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Baca juga: Politik AS dan Pelemahan Dollar AS Dorong Harga Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi 5 Pekan

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Ekbis
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Ekbis
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau