KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa surplus produksi beras nasional merupakan hasil nyata dari kerja keras para petani serta program strategis pemerintah.
“Hasil optimasi lahan (oplah), cetak sawah, perbaikan irigasi, dan lainnya sudah membuahkan hasil. Sampai hari ini ada peningkatan 3,7 juta ton, itu sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS),” katanya dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Amran menambahkan, kondisi pangan nasional, khususnya beras, berada dalam posisi aman.
“Alhamdulillah, produksi beras kita aman. Ketahanan pangan kita cukup aman. Produksi hingga Oktober mencapai 31,04 juta ton,” terangnya.
Baca juga: BPS Prediksi Produksi Beras RI hingga Oktober 2025 Capai 31,04 Juta Ton
Berdasarkan data BPS, proyeksi produksi beras nasional hingga Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton. Sementara kebutuhan konsumsi pada periode yang sama sekitar 27,3 juta ton.
Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus sekitar 3,7 juta ton. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan pada 2024 dan menunjukkan tren positif yang diyakini berlanjut hingga akhir tahun.
Apresiasi juga datang dari Komisi IV DPR RI. Anggota Fraksi PKS, Riyono, menilai kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) patut diapresiasi karena mampu menjaga ketersediaan pangan.
“Kami apresiasi kinerja Kementan. Mulai dari panen yang meningkat, stok kita cukup,” ujarnya.
Riyono juga menegaskan dukungannya untuk mewujudkan swasembada pangan.
Baca juga: Instruksi Prabowo, Lahan Tak Berizin Dikelola Negara untuk Swasembada Pangan
Ia berharap anggaran sektor pertanian bisa diperkuat, setidaknya mencapai 5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Sekarang Rp 40 triliun hanya 1,3 persen. Saya tetap komitmen mendukung agar sektor pertanian kita maju dengan anggaran yang lebih besar,” kata Riyono.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini