Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Orang Padati Coinfest Asia 2025 di Bali, Indonesia Jadi Episentrum Web3 Dunia

Kompas.com - 03/09/2025, 18:19 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Coinfest Asia 2025 menjadikan Indonesia, khususnya Bali, sebagai pusat perhatian industri kripto dan Web3 dunia.

Selama dua hari,  yakni 21-22 Agustus 2025, Nuanu Creative City di Pulau Dewata disulap menjadi panggung festival kripto terbesar dunia dengan kehadiran lebih dari 10.000 peserta dari 90 negara, lebih dari 300 pembicara, 100 sesi diskusi, serta 100 side event.

Bukan sekadar konferensi, Coinfest Asia 2025 menghadirkan pengalaman imersif yang memadukan teknologi, budaya, dan hiburan. Mulai dari kompetisi trading live bersama Pintu, adu strategi catur bersama Anichess, hingga parade ogoh-ogoh yang menghadirkan nuansa khas Bali.

Baca juga: Coinfest Asia 2025 Jadi Festival Kripto Terbesar Dunia

Indonesia Jadi Magnet Global Web3

Sejumlah nama besar industri hadir, termasuk Binance, Ripple, Stellar, Polygon, hingga BRI Ventures. Para pemimpin industri berbagi pandangan tentang arah masa depan blockchain, aset digital, dan adopsi Web3 di Asia.

Rachel Conlan, Chief Marketing Officer Binance, menilai, Coinfest Asia menghadirkan suasana unik yang membedakannya dari konferensi kripto lain di dunia.

“Ini benar-benar festival kripto, bukan konferensi membosankan. Energinya sangat positif, penuh ide baru, dan mempertemukan orang-orang dari seluruh dunia,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (3/89/2025).

Mudit Gupta, Chief Technology Officer Polygon, juga menyebut Coinfest Asia sebagai contoh nyata bagaimana adopsi Web3 dapat terlihat langsung di lapangan.

“Atmosfernya seperti festival komunitas yang mempertemukan pemimpin industri, regulator, dan pengguna. Di sini, ide baru bisa jadi cetak biru untuk masa depan industri,” ujarnya.

Bali Hubungkan Dunia Global dan Komunitas Lokal

Lebih dari sekadar ajang diskusi, Coinfest Asia 2025 juga menjadi ruang kolaborasi internasional. Booth interaktif dari brand global seperti Polkadot, Sui, Coinstore, hingga Binance dirancang layaknya arena bermain, sementara networking berlangsung hingga ke tepi pantai.

Kevin Lee, Chief Business Officer Gate, menilai lokasi Bali memberi nilai tambah tersendiri.

“Indonesia adalah pasar unik dengan basis pengguna yang besar. Bali menjadi tempat sempurna untuk menghubungkan pemain global dengan komunitas lokal,” katanya.

Dukungan Regulator Perkuat Posisi Indonesia

Kesuksesan Coinfest Asia 2025 juga mendapat legitimasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang secara resmi mendukung penyelenggaraan Coinfest Asia dan Indonesia Blockchain Conference (IBC) 2025.

“OJK mendukung Coinfest Asia dan IBC 2025 sebagai platform yang dapat memperkuat dan mengembangkan industri blockchain di Indonesia,” demikian pernyataan resmi OJK.

Dukungan regulator ini menegaskan posisi Indonesia bukan hanya sebagai tuan rumah festival kripto, tetapi juga sebagai negara yang serius membangun ekosistem aset digital secara kredibel dan berkelanjutan.

Coinfest Asia 2026

Melihat antusiasme besar tahun ini, penyelenggara langsung menatap edisi 2026. Direktur Indonesia Crypto Network (ICN), Felita Setiawan, menegaskan Coinfest Asia akan terus mengusung konsep yang produktif sekaligus menyenangkan.

“Kami ingin menjadikan Coinfest Asia sebagai festival kripto terbesar dunia, tempat orang benar-benar bisa menikmati budaya kripto sekaligus menciptakan koneksi yang berdampak,” ujarnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau