JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat di kisaran level 7.800 setelah sempat anjlok cukup dalam pada Senin (1/9/2025).
IHSG sempat merosot akibat berbagai demonstrasi yang berujung kericuhan dan perusakan yang terjadi pekan lalu.
Ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee menjelaskan, selain karena sentimen positif dampak perekonomian global yang membaik, pembalikan IHSG yang cepat mencerminkan kepercayaan investor masih sangat kuat terhadap kinerja emiten di bursa saham.
Baca juga: IHSG Ditutup Naik 1,08 Persen, Kurs Rupiah Melemah
Selain itu, Hans juga menyoroti peran regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menghadapi gejolak pasar.
OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengambil langkah antisipasi, seperti mengubah aturan trading halt dan menyediakan mekanisme buyback tanpa RUPS untuk menenangkan pasar.
Hans memuji langkah ini sebagai respons yang tepat untuk menjaga stabilitas pasar modal.
“Fundamental ekonomi kita bagus. Langkah pengawasan dan pengaturan OJK sangat baik, dan kerja sama dengan Kementerian Perekonomian juga membantu menenangkan pelaku pasar,” ujar Hans dalam keterangannya, Rabu (3/9/2025).
Baca juga: IHSG Awal Sesi Menanjak, Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah
Termasuk peran pemerintah dan aparat keamanan dalam meredam ketegangan. Setelah pernyataan Presiden Prabowo Subianto dan langkah TNI meredam aksi, kondisi pasar mulai membaik.
“Begitu situasi mulai kondusif, pasar saham kita langsung membaik,” tambahnya.