KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk melalui PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka), anak usaha PGN di bidang hulu minyak dan gas bumi (migas), terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan masyarakat.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) di sekitar wilayah kerja (WK) Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pendidikan menjadi salah satu pilar utama PPM PGN Saka, sejalan dengan peran strategisnya sebagai fondasi kemajuan bangsa dan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Program ini difokuskan pada sejumlah desa di wilayah Ring 1, meliputi empat desa di Kecamatan Ujungpangkah, yaitu Desa Pangkahwetan, Pangkahkulon, Banyuurip, dan Ngemboh, serta tiga desa di Kecamatan Manyar, yakni Desa Manyarejo, Manyarsidomukti, dan Manyarsidorukun.
Baca juga: PGN Pasok Gas Bumi ke RS Kariadi Semarang, Operasional Jadi Hemat hingga 60 Persen
Salah satu kegiatan unggulan dari PPM PGN Saka adalah peningkatan keterampilan pemuda desa yang bertujuan meningkatkan keterampilan serta sertifikasi profesional bagi para pemuda desa.
Setiap tahun, sekitar 35 lulusan sekolah menengah atas (SMA) dari wilayah Ring 1 mendapatkan pembinaan dan pelatihan keterampilan mengelas (welding) serta administrasi perkantoran.
Seluruh peserta memperoleh sertifikasi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga mereka memiliki daya saing lebih tinggi di dunia kerja.
“Program ini sangat bermanfaat bagi kami karena diberikan ilmu sekaligus kesempatan praktik langsung,” ujar salah satu penerima manfaat, Alvin Yuslam Martha, dalam keterangan resminya, Kamis (4/9/2025).
“Kedisiplinan dalam pelatihan juga melatih kami untuk lebih siap menghadapi dunia kerja. Terima kasih PGN Saka atas program ini,” sambungnya.
Baca juga: Jarang Diajarkan, Ini 5 Skill Penting Agar Tidak Kaget di Dunia Kerja
Selain itu, PGN Saka juga memberikan dukungan kepada 41 lembaga pendidikan dasar tingkat taman kanak-kanak (TK), pendidikan anak usia dini (PAUD), raudhatul athfal, dan kelompok bermain di wilayah Ring 1 melalui program Saka Bakti Sekolah.
Dukungan difokuskan pada pengembangan modul pembelajaran serta pemanfaatan media digital bagi tenaga pendidik, termasuk penyediaan tablet berisi modul interaktif.
Pada 2024, pemanfaatan media digital ini diperluas hingga ke 14 lembaga pendidikan tingkat SMA sederajat di wilayah Ring 1, sehingga siswa dan guru dapat lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi pembelajaran.
Selain sekolah formal, PGN Saka juga melaksanakan program Saka Bakti Pesantren sebagai penguatan kegiatan dengan menjangkau sembilan lembaga pondok pesantren.
Baca juga: Sebaran Pondok Pesantren di Indonesia, Terbanyak di Jawa Barat
Dukungan yang diberikan meliputi digitalisasi sistem pembelajaran, pengembangan kewirausahaan pesantren, serta pelatihan pemanfaatan teknologi, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) sebagai salah satu media belajar.
Bantuan yang disalurkan mencakup sarana praktik belajar, peralatan kewirausahaan, pelatihan pembuatan konten pembelajaran, hingga pengelolaan website pesantren.
“Alhamdulillah melalui pelatihan perkoperasian dari PGN Saka, kami memperoleh ilmu yang sebelumnya belum pernah kami dapatkan. Insyaallah ilmu ini akan kami terapkan dan berdayakan di pondok kami,” ungkap pengurus Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Ni’mah.
Melalui rangkaian program ini, PGN Saka berupaya berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan, penguatan kapasitas pemuda, serta pemberdayaan lembaga pendidikan di sekitar wilayah operasi perusahaan.
Baca juga: Wamendikdasmen Sebut Kualitas Pendidikan Jadi Prioritas meski Sekolah Digratiskan
PGN Saka meyakini bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang mandiri, produktif, dan berdaya saing tinggi di masa depan, sekaligus menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam menyalurkan energi baik untuk negeri.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini