JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menilai keberadaan Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC) belum efektif dalam mendukung efisiensi industri logistik, khususnya di kawasan Jakarta.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Mahendra Rianto menyatakan JTCC sebagai bagian dari JORR 2 sebagai jalur strategis yang menghubungkan secara langsung kawasan industri di timur Jakarta dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat memperlancar arus distribusi logistik.
"Tol ini berpotensi mengurangi kemacetan dan mempercepat waktu tempuh menuju Pelabuhan Tanjung Priok karena memang dikhususkan untuk jalur kendaraan logistik, tidak seperti jalan tol lain yang dilalui berbagai jenis kendaraan dengan ritme kecepatan berbeda," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/9/2025).
Baca juga: Tarif Dinilai Tinggi, Menteri PU Akan Cek Tol Cibitung-Cilincing
Namun demikian, tambahnya, efektivitas dari keberadaan tol tersebut saat ini dirasa belum signifikan karena aspek tarif dan regulasi penggunaan.
Menurut dia, tarif Tol Cibitung-Cilincing yang tinggi membuat perusahaan jasa logistik enggan menggunakannya dan lebih memilih jalur macet yang tidak berbayar ataupun tol yang lebih murah meski secara jarak lebih jauh.
Hal itu, lanjutnya, menjadi salah satu penyebab utama masih terpusatnya akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok melalui Tol Jakarta - Cikampek (Japek) dan jalur arteri lainnya, alih-alih menggunakan Tol Cibitung - Cilincing.
Mahendra menambahkan kemacetan di jalur logistik menyebabkan pemborosan bahan bakar dan kenaikan biaya logistik yang dibebankan pada masyarakat.
Baca juga: Asosiasi Logistik Minta Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dievaluasi
Jika lalu lintas lancar, lanjut dia, secara langsung menyumbang pada penurunan kepadatan lalu lintas dan efisiensi logistik nasional yang pada akhirnya, pemerintah dan masyarakat juga akan memperoleh manfaat dari efisiensi tersebut.