Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Guyur Rp 200 Triliun, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Buka Suara soal Potensi Tambah Anggaran ke Perbankan

Kompas.com - 15/09/2025, 15:34 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pemerintah akan melihat pelaksanaan serapan dan alokasi dari pemberian anggaran Rp 200 triliun untuk lima perbankan sebelum melakukan penambahan.

Hal itu disampaikan Purbaya saat ditanya soal kemungkinan adanya tambahan anggaran dari total Rp 200 triliun yang sudah disalurkan.

Sebab, menurut Purbaya, perbankan sebelumnya sempat menyampaikan hanya sanggup menyerap anggaran Rp 7 triliun dari alokasi pemerintah.

"Sekarang aja udah pusing lu minta tambah. Lu ngomong ke dirut (direktur utama) bank deh. Dia udah pusing. 'Aduh dikasih duit banyak nih'," ujar Purbaya dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, yang disiarkan langsung, Senin (15/9/2025).

Baca juga: Guyur Rp 200 Triliun ke Bank BUMN, Menkeu: Saya Duga Para Dirut Pusing Mau Nyalurin Kemana

"Tahu enggak, Anda? Pada waktu saya menyalurkan Rp 200 triliun, banknya bilang apa? 'Saya hanya sanggup menyerap Rp 7 triliun'. Saya bilang, 'Enak aja. Kasih ke sana semua. Biar mereka mikir'," ungkap mantan bos Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu.

Sehingga, ia mendorong perbankan yang sudah menerima alokasi anggaran pemerintah untuk berusaha melakukan penyerapan dan penyaluran semaksimal mungkin.

Purbaya bilang, jika diperlukan arahan dari pemerintah, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan memberikan petunjuk.

"Kalau banknya agak bingung, nanti ada guidance di mana mereka bisa memanfaatkan uang itu untuk membantu program-program unggulan pemerintah. Jadi win-win solution. Jadi kalau mereka bisa pakai salurin, ya salurin," tuturnya.

Pemaparan Menkeu Purbaya

Dalam pemaparannya pada Senin, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa juga menjelaskan soal perkembangan penyaluran dana pemerintah sebesar total Rp 200 triliun yang diberikan kepada lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Ia memastikan saat ini seluruh anggaran sudah diterima oleh lima bank.

Purbaya menduga, para direktur utama (dirut) bank yang mendapat dana tersebut sedang pusing untuk menyalurkan anggaran yang ada.

"Jadi Rp 200 triliun hari Jumat (12/9/2025) sudah masuk ke perbankan. Uangnya sudah nongkrong di sana. Sekarang saya duga para dirut bank pusing, mau nyalurin ke mana?" seloroh Purbaya.

"Tapi saya pikir dengan cara itu, paling enggak kalau mereka belum bisa nyalurin, karena mereka punya uang lebih. Dia tidak akan perang bunga lagi," lanjutnya.

Menurut Purbaya, uang yang disalurkan itu akan membantu penurunan bunga pinjaman bank dan menurunkan bunga deposit sehingga bisa mendorong adanya transaksi maupun peminjaman di perbankan.

"Yang jelas, cost of money turun. Jadi yang punya uang, tidak ragu untuk belanjain. Yang mau pinjam ke bank, tidak ragu untuk pinjam," ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Industri
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau