NEW YORK, KOMPAS.com - Menyesap kopi di Amerika Serikat (AS) kini semakin terasa pahit. Semua gara-gara tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.
Dikutip dari CNN, Rabu (17/9/2025), harga kopi di tingkat ritel di Negeri Paman Sam pada Agustus 2025 saja melonjak hampir 21 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Ini merupakan lonjakan tahunan terbesar sejak Oktober 1997, menurut data Indeks Harga Konsumen AS terbaru.
Baca juga: Kopi Lampung, dari Kebun ke Dunia
Ilustrasi kopi, biji kopi. Secara bulanan, harga kopi naik 4 persen, tertinggi dalam 14 tahun. Tarif Trump menjadi biang keladi melonjaknya harga kopi di AS.
Amerika Serikat adalah importir kopi terbesar di dunia dan bergantung pada negara-negara lain untuk pasokan biji kopi.
Pasalnya, hanya ada sedikit lokasi di AS yang dapat ditanami kopi. Hampir semua alias 99 persen kopi yang dikonsumsi warga AS adalah produk impor, menurut Asosiasi Kopi Nasional AS.
Salah satu negara yang dikenakan tarif paling tinggi adalah Brasil, yang merupakan sumber kopi utama AS, berdasarkan data Departemen Pertanian AS.
Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Amran Gandeng 3 Bupati Sulsel Kembangkan Kopi dan Kakao
AS mengenakan tarif 50 persen atas impor dari Brasil, salah satu tarif tertinggi yang dikenakan AS terhadap barang dari negara mana pun.
Ini akibat kemarahan Trump atas persidangan dan vonis terbaru mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang merupakan sekutu Trump.
Diane Swonk, kepala ekonom di KPMG, memprediksi harga kopi akan dengan mudah melampaui rekor karena dampak penuh tarif 50 persen yang dikenakan terhadap Brasil bulan lalu mulai terasa.