KOMPAS.com – CEO Nvidia Jensen Huang mengaku kecewa dengan kebijakan China yang semakin membatasi penjualan chip perusahaan itu di tengah ketegangan dagang dan teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China.
“Saya kecewa dengan apa yang saya lihat, tetapi mereka punya agenda yang lebih besar untuk diselesaikan antara China dan Amerika Serikat. Kami memahaminya, dan kami sabar,” ujar Huang dalam konferensi pers di London, dikutip dari AP, Kamis (18/9/2025).
Huang menyampaikan, Nvidia akan tetap “mendukung” kedua pemerintah selagi mereka merumuskan kebijakan geopolitik terkait teknologi. “Tidak ada banyak kecemasan di sini,” katanya.
Baca juga: Induk Google Resmi Masuk Klub 3 Triliun Dollar, Susul Apple, Microsoft, dan Nvidia
Menurut laporan Financial Times, otoritas internet China melarang perusahaan teknologi domestik membeli salah satu model chip Nvidia yang dirancang khusus untuk pasar lokal.
Larangan itu menambah tekanan terhadap perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California, tersebut.
Sebelumnya, Beijing juga menuding Nvidia melakukan pelanggaran antitrust terkait akuisisi perusahaan teknologi Israel pada 2020.
Selain itu, pemerintah AS telah lebih dulu membatasi ekspor chip paling canggih Nvidia ke China karena dianggap strategis untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI).
“Menurut saya, kami hanya bisa melayani pasar jika negara itu memang menginginkan kami ada di sana,” kata Huang, dikutip dari AP.
Baca juga: Bitcoin, Nvidia, hingga Nasdaq Disebut Beri Sinyal Koreksi Besar
Huang mengatakan belum berbicara dengan Presiden AS Donald Trump mengenai perkembangan terbaru ini.
Namun, ia berencana mendiskusikannya saat menghadiri jamuan kenegaraan yang digelar pemerintah Inggris pada Rabu malam.
“Saya mungkin akan mengatakan hal yang sama kepadanya,” ujar Huang, sembari menegaskan bahwa tugas Nvidia adalah “melayani pasar sebaik mungkin, jika memang memungkinkan”.
Selain menghadiri acara kenegaraan, kunjungan Huang ke London juga bertepatan dengan pengumuman investasi baru Nvidia.
Perusahaan itu meneken kesepakatan untuk memasok puluhan ribu prosesor bagi pusat data yang akan menjadi bagian dari proyek infrastruktur AI Stargate di Inggris, yang didukung Trump dan OpenAI.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang