Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Melandai Tiga Hari Berturut-turut, Saham Oracle Turun 5 Persen

Kompas.com - 26/09/2025, 07:07 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street merosot pada perdagangan yang berakhir Kamis sore waktu setempat (Jumat pagi WIB).

Tiga indeks utama AS berakhir pada hari Kamis disebabkan oleh pelemahan saham Oracle dan lonjakan suku bunga.

Indeks S&P 500 ditutup turun 0,50 persen pada level 6.604,72.

Senada, indeks Nasdaq Composite, juga melandai ke level 22.384,70.

Sementara indeks Dow Jones Industrial Average turun 173,96 poin atau 0,38 persen dan berakhir pada 45.947,32.

Baca juga: Trump Teken Aturan Baru, Operasional TikTok di AS Diambilalih 3 Perusahaan Ini

Saham Oracle merosot 5 persen dan menempatkan saham di jalur untuk mencatat kerugian hari ketiga berturut-turut, karena pertanyaan seputar kondisi perdagangan kecerdasan buatan masih ada.

Aksi pasar ini tampaknya mencerminkan kekhawatiran tentang valuasi yang mencapai rekor tertinggi dan hubungan sirkular yang berpotensi berisiko dalam industri AI setelah beberapa kesepakatan baru-baru ini.

Hingga penutupan Kamis, Oracle, yang memimpin fase terbaru pasar bullish, turun hampir 16 persen dari level tertingginya baru-baru ini.

Penurunan pada hari Kamis sebagian didorong oleh peringkat jual yang dikeluarkan dalam liputan terbaru oleh Rothschild & Co. Redburn , yang memprediksi penurunan 40 persen karena pasar secara material melebih-lebihkan seberapa besar kesepakatan AI Oracle baru-baru ini akan meningkatkan bisnis cloud inti perusahaan.

Baca juga: Saham Nvidia dan Oracle Tertekan, Wall Street Merah

Bernasib serupa, saham Tesla juga melandai hingga 4 persen pada hari perdagangan yang sama.

Lonjakan imbal hasil menambah aksi jual saham teknologi, yang menyebabkan investor mengurangi sebagian risiko. Imbal hasil Treasury 10 tahun menyentuh 4,2 persen setelah data klaim awal asuransi pengangguran lebih rendah dari yang diharapkan.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pengajuan tunjangan pengangguran pertama kali mencapai 218.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 20 September.

Baca juga: Wall Street Cetak Rekor Lagi, Saham Teknologi jadi Penopang

Angka ini lebih rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones, yaitu 235.000, dan 14.000 lebih rendah dari klaim pengangguran awal yang direvisi pada periode sebelumnya.

Data pekerjaan yang solid, serta revisi ke atas yang kuat dalam produk domestik bruto kuartal kedua menjadi 3,8 persen. Hal ini berarti Federal Reserve ragu-ragu sebelum memangkas suku bunga lagi, yang melemahkan katalis utama bagi para investor.

Investor juga bersikap hati-hati menjelang indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi yang akan dirilis Jumat dan memantau perkembangan terkait potensi penutupan pemerintah.

Ketika pemerintah benar-benar ditutup, hal itu dapat mengakibatkan pemecatan massal di pemerintahan federal.


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Industri
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau