Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandingkan Keracunan MBG dengan Negara Lain, BGN: Di AS dan Brasil Juga Terjadi

Kompas.com - 03/10/2025, 17:37 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan, insiden keamanan pangan yang serupa dengan keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya terjadi di Indonesia.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang mengatakan, insiden serupa pada program pemberian makanan berskala besar juga terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Brasil.

"Seperti halnya program pemberian makanan dalam skala besar di negara mana pun, insiden terkait keamanan pangan juga terjadi di Amerika Serikat dan Brasil. Kami bandingkan dengan Brasil, kurang lebih 40 juta penerima manfaat, dan AS sekitar 30 juta penerima manfaat," ujar Nanik dalam keterangan resminya, Jumat (3/10/2025).

Baca juga: Setop SPPG Buntut Keracunan MBG, BGN Lakukan Investigasi

Di Amerika Serikat, sejak diberlakukannya program seperti MBG, kurang lebih 16.000 anak terdampak insiden keamanan pangan.

Jumlah itu tercatat selama hampir satu dekade, yakni 1990 hingga 1999.

Sementara itu, di Brasil, 26.143 anak menjadi korban insiden keamanan pangan selama hampir 20 tahun pelaksanaan makan bergizi.

Berbagai penyebab keracunan MBG di RI

Nanik juga mengungkapkan, penyebab insiden keracunan MBG yang terjadi di Indonesia bervariasi.

Mulai dari pergantian pemasok bahan (supplier), proses pengolahan yang berlangsung terlalu lama, dan juga lemahnya pengawasan mutu.

Nanik bilang, korban yang mengalami keracunan pangan merupakan anak sekolah, sementara ibu balita, ibu menyusui, dan balita justru tidak mengalami hal tersebut.

"Kami memastikan bahwa insiden yang terjadi hanya menimpa siswa sekolah, sementara ibu hamil dan balita tetap aman. Setiap langkah mitigasi ditempuh untuk menjamin kepercayaan publik bahwa program ini berjalan dengan standar tertinggi," jelas Nanik.

Selain itu, culture shock yang dialami oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru juga menjadi penyebab insiden keracunan.

Kepada SPPG yang baru terjun ke program ini, BGN menyarankan agar memulai pelayanan MBG dengan jumlah kecil.

Sementara itu, SPPG yang sudah lama beroperasi diminta berhati-hati saat mengganti supplier bahan pangan.

"Prinsip zero accident ditegakkan dengan memperkuat pembinaan berkelanjutan bagi seluruh SPPG. Mekanisme pengawasan diperketat, mulai dari pengendalian suplai bahan makanan, kehati-hatian dalam pergantian pemasok, hingga penerapan standar penggunaan bahan segar dan susu pasteurisasi," tambah Nanik.

Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkap jumlah korban keracunan makanan MBG total menjadi 6.457 orang hingga 30 September 2025.

Data tersebut berasal dari laporan pelaksanaan MBG di tiga wilayah, yakni 1.307 orang menderita keracunan di wilayah I (Pulau Sumatera), 4.147 orang keracunan di wilayah II (Jawa), dan 1.003 orang keracunan di wilayah III (Indonesia Timur).

Baca juga: Harga Daging Ayam hingga Ikan Melonjak Akibat Tata Kelola MBG yang Tersentralisasi

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Kebijakan Cukai Rokok 2026: Realisme Fiskal dan Upaya Tekan Rokok Ilegal
Industri
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Intip Harta Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK
Ekbis
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Balikkan Rugi, Emiten Emas ARCI Cetak Laba Bersih 71 Juta Dollar AS
Cuan
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Danantara Mulai Tender Proyek Sampah Jadi Listrik (WTE) 6 November
Energi
Laba Bersih DATA  Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Laba Bersih DATA Naik 24 Persen pada Kuartal III 2025, Ditopang Ekspansi Jaringan FTTH
Cuan
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Gandeng S&P Dow Jones Indices, BEI Luncurkan Tiga Indeks Saham Co-Branded
Cuan
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau