JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku bulan pertamanya menjabat sebagai bendahara negara penuh dengan tantangan, namun ia optimistis situasi tetap terkendali.
“Kesannya (jadi Menkeu) menarik. Penuh tantangan, tapi pasti bisa kami kendalikan,” ujar Purbaya usai acara Prasasti Luncheon Talk di Jakarta, Rabu (8/10/2025) seperti dikutip dari Antara.
Purbaya dilantik menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai menkeu pada 8 September 2025.
Baca juga: Puji Kinerja Menkeu Purbaya, Prabowo Belum Ingin Tambah Wamenkeu Baru
Meski baru sebulan, Menkeu Purbaya merasa tanggung jawab besar yang diemban seolah sudah dijalani selama setahun. Ia pun bergurau berkat jabatan strategisnya, dia kini bertemu dengan wartawan setiap hari.
Dalam satu bulan pertamanya menjabat, Purbaya langsung melakukan sejumlah manuver strategis:
1. Memindahkan Dana Pemerintah
Purbaya mengalihkan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun dari Bank Indonesia ke bank-bank Himbara. Tujuannya, meningkatkan likuiditas dan menurunkan cost of fund, sehingga mendorong pertumbuhan kredit, konsumsi, investasi, dan multiplier effect bagi ekonomi.
Selanjutnya, ia juga berencana menempatkan dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) APBN di bank pembangunan daerah (BPD).
2. Membatalkan Kenaikan Cukai Rokok
Ia memastikan tidak ada kenaikan tarif cukai hasil tembakau tahun ini, namun menyiapkan strategi lain untuk menjaga penerimaan negara sekaligus mendukung keberlangsungan industri rokok.
Bersamaan dengan itu, Purbaya memperketat pengawasan rokok ilegal di jalur distribusi, mulai dari kepabeanan, e-commerce, hingga toko kelontong.
3. Mengejar Tunggakan Pajak Besar
Untuk mengatasi perlambatan penerimaan pajak, Purbaya memburu 200 wajib pajak besar dengan tunggakan inkrah hingga Rp60 triliun. Sejauh ini, cicilan yang sudah masuk mencapai Rp 7 triliun.
4. Mengawasi Belanja dan Anggaran K/L
Ia menegaskan penyerapan anggaran kementerian/lembaga akan dipantau ketat. Dana yang tidak terserap optimal akan direalokasi ke program prioritas, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Badan Gizi Nasional.
5. Merombak Transfer ke Daerah (TKD)
Pada APBN 2026, Purbaya menambah alokasi TKD sebesar Rp43 triliun, menjadi Rp692,99 triliun dari rancangan awal Rp649,9 triliun.